Anggota Komisi III DPR Benny K Harman menanggapi terkait pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku sedih karena budaya santun, budaya budi pekerti seperti menghilang. Kebebasan dan demokrasi dipakai untuk melampiaskan kebencian dan fitnah.
Atas hal itu, Benny K mengaku setuju dengan pernyataan soal budaya santun dan budi pekerti itu.
“Anda mengikuti pidato kenegaraan Presiden Jokowi di Gedung MPR kemarin? Luar biasa. Saya setuju pernyataan presiden bahwa budaya santun dan budi pekerti luhur warisan para leluhur bangsa secara perlahan mulai terkikis oleh arus zaman,” cuit Benny K dalam akun Twitter-nya dilansir Populis.id, Jumat (18/8/2023).
Namun, kata Benny K, harus ditegaskan bahwa merawat budaya santun dan budi pekerti luhur bangsa tidak berarti mematikan kritik kekuasaan dan kebebasan warga melakukan koreksi terhadap kebijakan para pemimpin bangsa dan negara yg telah melenceng jauh dari konsensus dasar kita sebagai bangsa yakni Pancasila dan UUD 1945.
Ia menyebutnya, langkah HGU (Hak Guna Usaha) kepada pihak asing sampai 190 tahun di Ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, dinilainya sebagai pengkhianatan yang harus segera dikoreksi.
“Memberikan konsesi HGU kpd asing sampe 190 thn di tanah IKN misalnya adalah pengkianatan yg harus segera dikoreksi. Jangan jual negeri ini apalagi dgn murah kepada asing,” tuturnya.
Menurutnya, bangsa ini bermartabat, bangsa yang merdeka, dan berdaulat.
“Kita bngsa yg bermartabat, bangsa merdeka, dan berdaulat. Ingat Trisakti Proklamator kita Soekarno? Merdeka, merdeka!,” ucapnya.