Di tengah banyaknya kecaman terhadap Rocky Gerung, seorang jenderal polisi bintang tiga justru membela. Sebelumnya, pengamat politik, Rocky Gerung membuat pernyataan yang diduga menghina Presiden Jokowi. Pernyataan berupa kritik tersebut terekam video lalu beredar di media sosial.
“Begitu Jokowi kehilangan kekuatannya dia akan jadi rakyat biasa, gak akan ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan warisannya, dia masih pergi ke China buat nawarin IKN,” ucap Rocky dalam video itu.
“Dia masih mondar-mandir dari satu persekutuan ke persekutuan yang lain untuk mencari tahu nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri, dia tidak memikirkan nasib kita,” sambungnya.
“Itu b yang t. Kalau dia b* yang pintar dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b*t* itu sekaligus b yang pengecut. Ajaib b tapi pengecut,” tutup Rocky Gerung
Kontan, Rocky banjir kecaman. Terutama dari kalangan loyalis Jokowi. Bahkan, ada yang sampai melaporkannya kepada aparat penegak hukum alias kepolisian.
Belakangan Rocky Gerung menyampaikan permintaan maaf karena telah membuat publik jadi gaduh. Namun, Rocky tidak meminta maaf terhadap isi pernyataannya. “Sekali lagi saya garis bawahi. Saya minta maaf, karena peristiwa itu membuat perselisihan ini makin menjadi-jadi itu. Itu intinya tuh dan tentu ini berbahaya di dalam tahun-tahun politik,” kata Rocky Gerung di kawasan Menteng, Jumat 4 Agustus 2023 lalu.
Meski diancam di mana-mana, Rocky Gerung mengaku tidak akan berhenti mengkritik presiden. “Kenapa? Karena di dalam kasus ini berbagai macam kepentingan ngincer untuk mengeksploitasi itu, tapi saya tidak akan berhenti menjadi pengkritik,” tegas Rocky.
Dibela Jenderal Polisi
Menariknya, kritik keras Rocky Gerung itu dibela seorang jenderal polisi bintang tiga. Dia Komjen Pol Drs Dharma Pongrekun SH MM.
Jenderal berdarah Toraja kelahiran Palu Sulawesi Tengah itu bicara blak-blakan dalam acara Forum Negarawan, Sabtu 11 Agustus 2023. Dharma salah satu inisiator forum tersebut.
Dalam orasinya, Dharma antara lain bicara penjajahan neo kolonialisme. Dia menyebut Indonesia belum benar-benar merdeka. “Secara de jure kita sudah diakui United Nations (PBB). Tapi secara de facto belum (merdeka),” katanya dengan intonasi berapi-api.
Dharma juga mengungkit utang Indonesia yang bertumpuk-tumpuk. Semakin lama, Indonesia semakin tersandera utang luar negeri yang berbahaya bagi masa depan negara.
Dia juga bicara gelar-gelar akademik yang diadopsi dari Barat. “Kita dibikin seolah-olah bangga dengan gelar kita. Padahal, gelar itu sebenarnya mendungu-dungukan kita karena ketika bicara tentang logi, logos, itu asal katanya dari Yunani. Itu artinya apa? Dungu!”
“Jadi apa yang disampaikan oleh Bapak Rocky Gerung sebenarnya tepat sekali,” tegasnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Mantan wakil kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) itu juga menyebut, apa yang terjadi di Indonesia saat ini adalah konsep intelijen. “Buat masalah, ciptakan reaksi, dan berikan solusi,” bebernya.
Sosok Dharma Pongrekun
Dharma Pongrekun dikenal karena berani berpendapat di depan publik. Salah satunya terkait Covid-19. Dharma pernah menyebut, Covid-19 hanyalah konspirasi para elite global yang memiliki kepentingan besar.
Hal ini beberapa kali ia sampaikannya, baik dalam akun channel youtubenya maupun saat diwawancara.
Saat diwawancara Helmi Yahya, Dharma mengatakan begitu banyak contoh kejadian yang terkait dengan konspirasi elite global. Situasi itu hanyalah penggiringan penggunaan produk-produk tertentu. Ia mencontohkan, ketika Covid datang, semua berlomba-lomba menggunakan zoom dan produk IT lainya. Belum lagi hal-hal lain yang lebih besar yang tiba-tiba jadi kebutuhan.
Pandemi, kata Komjen Dharma, juga memaksa satu sama lain jadi menjaga jarak. Padahal, manusia hakikatnya manusia gathering, suka bergandengan tangan, bersosialisasi. “Ada juga upaya menjauhkan manusia dengan Tuhan karena ada larangan umat melakukan ibadah di rumah Tuhannya,” lanjutnya lagi.
Komjen Dharma juga diketahui memiliki pemikiran yang kuat terkait kehidupan berbangsa. Komjen Dharma merupakan seorang perwira tinggi di tubuh Polri. Saat ini ia melamar sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri.