Pengamat politik Rocky Gerung menyentil pemerintahan Presiden Joko Widodo yang kerap merespons kritik rakyat dengan tidak mengacu pada sistem demokrasi.
Rocky menyebut, pemerintah terlalu keras menyambut pendapat hingga kritik rakyat terhadap kinerja pemerintah itu sendiri yang bahkan sampai melakukan pemenjaraan.
"Tidak boleh pemerintah itu mengomeli, memarahi apalagi memenjarakan rakyat. Kan pemerintah itu dipilih oleh rakyat," kata Rocky dalam pernyataannya, dikutip Liberte Suara, Senin (21/8/2023).
"Jadi kalau rakyat marah pemerintah mesti dengar. Kalau pemerintah marahin rakyat itu enggak ada dalam sistem demokrasi itu," sambung Rocky.
Mantan dosen Universitas Indonesia itu mencontohkan kritik hingga caci maki rakyat sebagai respons terhadap kinerja pemerintah adalah sebuah ekspresi. Hal yang sama ketika ada pihak yang memuji pemerintah.
"Sebetulnya caci-maki itu ekspresi aja itu sama dengan memuji itu. Itu dua-duanya ekspresi," tutur Rocky.
Ia melanjutkan, caci maki memang berkonotasi negatif, sedangkan pujian lebih ke arah yang positif. Tetapi menurutnya semua harus memiliki porsinya masing-masing.
"Kalau semua orang memuji berarti presiden enggak ada salahnya dong atau pejabat penting enggak ada salahnya dong," lanjut dia.
Mantan pengajar ilmu filsafat itu menyarankan pemerintah mengambil langkah terbaik dalam merespons rakyat dengan cara menjawabnya sebaik mungkin.
"Jadi saya kasih tahu sekali lagi supaya kritik terhadap pemerintah itu seharusnya dijawab kok, bukan dilaporkan ke polisi," tutur dia.
"Harusnya dijawab dengan data, dijawab dengan argumen bukan dilaporin polisi. Itu agak konyol itu," pungkasnya.