Pengamat politik Rocky Gerung merespons Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam SIdang Tahunan MPR. Salah satu isinya menyoroti budaya sopan santun masyarakat Indonesia.
Konteksnya, Rocky menduga Jokowi menyinggung soal caci maki tentang "bajingan yang tolol" beberapa waktu lalu.
Jokowi, menurut pengamatan Rocky, justru tidak memiliki konsistensi mengenai cara merespons kritik politik yang ada. Pasalnya, di awal Presiden menyebut tidak mempermasalahkan ujaran tersebut.
"Kalo ini psikologinya yang double ini. 'Enggak apa-apa saya tahu tapi buat saya enggak apa-apa'. Ya kalau enggak apa-apa ngapain diucapin kan," kata Rocky, dikutip Liberte Suara, Jumat (18/8/2023).
Mantan dosen Universitas Indonesia itu malah menduga ada sesuatu dalam hati dan pikiran Jokowi. Sebab itulah disampaikan lewat momen kenegaraan tersebut.
"Berarti itu ada sesuatu yang apa-apa," ungkapnya, menanggapi hal itu.
Dosen ilmu filsafat tampak heran dengan sikap Jokowi menanggapi ucapannya tersebut. Padahal di awal Jokowi, menurut Rocky, sudah mengambil langkah tepat.
Sayangnya, Jokowi pada akhirnya, dengan memanfaatkan Sidang Tahunan MPR malah mengungkapkan isi hatinya. Dengan begitu Rocky meyakini ada sesuatu yang besar.
"Justru pada waktu kasus ini dimulai, Pak Jokowi udah benar, ini soal kecil, ngapain ditanggapin. Eh ternyata ditanggapin juga. Ini berarti soal besar," ungkap Rocky.