Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menetapkan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17.
Hanya saja upaya pemilihan itu diaebut penuh upaya politisasi. Salah satunya oleh loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah yang menyebut penyebab JIS ditarik ke isu politik karena Erick Thohir.
Hal itu bermula saat Ketua PSSI tersebut bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimoeljono meninjau JIS beberapa waktu lalu.
“Memang politik dari awal itu. Dramanya sangat terlihat,” kata Geisz dikutip dari Youtube TV One dalam acara Catatan Demokrasi, Kamis (17/8/2023).
Kata Giesz, JIS mulanya tak ada masalah. Namun saat Erick bersama Basuki menyambangi JIS bersama wartawan, disitulah akar masalahnya.
“Semua kan senang-senang saja, tapi karena begitu bicara di depan publik tidak standar FIFA lalu datang bawa tukang rumput, bawa sekian wartawan, bikin drama di sana, ya jelas orang bereaksi. Kalau tidak ada aksi kan tidak ada reaksi,” ungkapnya.
“Jadi siap nyang politik? Yah mereka yang ke JIS bawa wartawan, bukan kita,” tambahnya.
Ia menanyakan, kenapa mesti meninjau JIS dengan bawa wartawan. Padahal, kalau pun ada yang ingin dibenahi bisa langsung saja dibenahi.
“Bedakah itu kalau diperbaeki diam-diam atau datang bawa wartawan,” pungkasnya.
Soal rumput yang ramai disorot, ia bilang lagipula rumput tersebut belum benar-benar diganti. Tapi hanya dijahit saja. Tidak seperti yang digembar-gemborkan PSSI selama ini.
“Ya memang, bukan diganti,” ujarnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga menampik tudingan Geisz.
“Waktu ke sana kami tidak pernah bawa wartawan. Di luar wartawan nunggu. Tidak pernah ada kita bawa wartawan nunjuk rumput,” katanya.
Ia menegaskan pihak PSSI tidak pernah bawa urusan JIS ke politik. Bahkan menyebut berupaya selamatkan JIS setelah tak pernah dipakai di pertandingan resmi setelah dibangun.
“Justru Pak Erick Thohir lah yang mengusulkan JIS kemudian disetujui FIFA. Pembukaan di JIS kemudian penutupannya di Manahan Solo,” ungkap Arya.
Pernyataan Arya itu juga dikomentari Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu. Dia mengaku heran atas klaim pihak PSSI.
“Izinkan #sayaketawa,” sentil Said Didu dikutip Fajar.co.id di akun media sosial X atau Twitternya, Jumat (18/8/2023).(Arya/Fajar)