Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menanggapi santai soal pernyataan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menunggu tawaran untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.
Menurut Ali, pernyataan Gibran itu sekadar candaan semata.
"Itu hanya guyonan menurut saya," ujar Ali kepada wartawan di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (19/8).
Apalagi, lanjut dia, dari sisi ideologi kepartaian pun, Gibran yang merupakan kader PDIP dinilai bersebrangan dengan koalisi yang mengusung Anies sebagai capres.
"Dari sisi ideologi partai, koalisi yang kita bentuk berbeda, dan kita sangat menghargai tentunya posisi Mas Gibran sebagai kader muda yang ada di PDIP," jelasnya.
"Secara etika tidak mungkin melanggar fatsun (sopan santun) itu, karena itu bagian suatu hal yang harus kita junjung tinggi," imbuhnya.
Selain itu, kata Ali, usia Gibran belum cukup persyaratan sebagai cawapres. Ini berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 yang mewajibkan cawapres minimal berumur 40 tahun.
"Mas Gibran tidak memenuhi syarat untuk menjadi cawapres dan menurut UU sampai dengan putusan MK," tutur Ali.
Gibran sebelumnya berseloroh menunggu tawaran cawapres Anies Baswedan. Selorohnya itu ia ucapkan usai menolak menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
"Beliau (Puan) yang bilang, saya malah ndak tahu. Waduh, ya jangan lah, saya kan bukan siapa-siapa, takutnya nanti malah Pak Ganjar kalah gara-gara saya kan repot," kata Gibran di Balai Kota, Jumat (18/8).
Menurut Gibran, yang semestinya jadi cawapres Ganjar itu adalah yang sudah senior. Gibran lalu berseloroh menunggu tawaran cawapres Anies Baswedan dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
"Saya menunggu tawaran cawapresnya Pak Anies. Biar lengkap. Tapi saya maunya sama Mas Ibas, semoga. Beliau (Ibas) kan Ketua Fraksi Demokrat DPR RI," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.