Bacapres Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan terus menyerukan perubahan sepanjang safari politik ke berbagai daerah. Perubahan ini kerap diasosiasikan dengan tidak melanjutkan program Jokowi, walaupun Anies sudah berkali-kali membantah persepsi itu.
Melanjutkan atau tidak program Jokowi juga berpengaruh pada kenaikan elektabilitas mereka di Pilpres nanti. Termasuk, kepada Anies.
Hasil survei Litbang Kompas, Agustus 2023, Anies mendapat kenaikan elektabilitas hingga 7% dibanding tidak meneruskan program Jokowi.
"Pilihan untuk meneruskan program kerja pemerintahan Jokowi berpotensi meningkatkan elektabilitas Anies hingga sekitar 7 persen," kata Litbang Kompas.
"Ketimbang sebaliknya, yakni tidak melanjutkan program kerja kabinet sekarang."
Hal ini tentu menjadi menarik. Apakah PKS, NasDem, dan Demokrat sebagai mitra koalisi akan mengkampanyekan untuk meneruskan program Jokowi demi mendongkrak elektabilitas.
Meski begitu, Anies tetap berada di posisi ketiga dibanding dua calon lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Dalam hal efek dari melanjutkan program Jokowi, Ganjar mendapat elektabilitas tertinggi.
"Ada potensi peningkatan elektabilitas jika masing-masing bakal calon presiden memilih melanjutkan program-program kerja kabinet pemerintahan Jokowi," tulis Kompas dalam temuan hasil survei Agustus 2023, dikutip Rabu (23/8).
Berikut data lengkapnya korelasi meneruskan program Jokowi dengan elektabilitas capres:
Ganjar:
Bila Teruskan Program Jokowi: 36,9 persen
Bila Tak Teruskan: 30 persen
Prabowo:
Bila Teruskan Program Jokowi: 35,4 persen
Bila Tak Teruskan: 27,8 persen
Anies:
Bila Teruskan Program Jokowi: 22,1 persen
Bila Tak Teruskan: 15,5 persen
Metode Survei:
Survei Litbang Kompas dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023.
Mereka melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen.