Polres Kepulauan Selayar melakukan penyelidikan terkait polemik Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas dalam keadaan lapar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa kelaparan sebanyak 71 orang pemuda-pemudi Selayar saat Upacara Penurunan Bendera sore harinya.
Kasat Reskrim Polres Kepulauan Selayar Iptu Syaifuddin mengatakan, pihaknya telah memeriksa beberapa pihak yang terlibat.
"Iya, kita lakukan penyelidikan, (sudah dipanggil untuk pemeriksaan) pihak terkait," ujar Syaifuddin saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2023).
Hanya saja, Syaifuddin masih enggan membeberkan siapa saja yang telah diperiksa pihaknya mengenai peristiwa tersebut.
Sebelumnya, dikabarkan sebanyak 71 orang pemuda-pemudi Selayar, yang tergabung dalam Paskibraka mengalami kelaparan saat upacara penurunan bendera 17 Agustus 2023.
Salah seorang Pelatih Paskibraka menyebut, bukan hanya rasa lapar yang dialami para anggotanya.
Namun juga, terdapat keluhan tentang jaminan minuman serta obat-obatan dan fasilitas untuk Pasukan Pengibar Bendera pada 2023 ini.
Informasinya, Tenaga Medis yang setiap hari mendampingi Paskibraka juga mengeluhkan obat-obatan yang disiapkan oleh Panitia.
Dikutip dari media Selayar, Kepala Bidang Pembinaan Pemuda dan Olahraga Disdikpora Kepulauan Selayar, Andi Citra Opu menyebut, segala keperluan Paskibraka setelah tanggal 15 Agustus itu merupakan tanggungjawab Panitia HUT RI ke-78 Kabupaten Kepulauan Selayar. (Muhsin/Fajar)