Kritikus Faizal Assegaf turut menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di sidang tahunan MPR, DPR dan DPD RI. Dimana dalam pidatonya itu Jokowi mengaku tak masalah dirinya diserang pakai kata-kata kasar hingga disebut sebagai firaun.
Menurut Faizal Assegaf Jokowi memang tak layak dipanggil Firaun, namun politiknya tak berbeda jauh dengan Firaun. Dia lantas memberi julukan baru buat kepala negara yakni ‘Firdodo’
“Dalam sudut pandang kekinian, Jokowi tak cocok disebut Fir’aun. Tapi perilaku hipokrit yang menonjol menegaskan nama lain: Fir’dodo. Tentang bobroknya perilaku politik tipu-muslihat,” kata Faizal dalam sebuah cuitan di akun twitternya Kamis (17/8/2023).
Faizal menegaskan Firaun dan Firdodo adalah dua pribadi yang berbeda, namun pada dasarnya mereka punya kesamaan watak dan tingkah laku. Firaun dan Firdodo sama-sama jahat, namun mereka hidup di era yang berbeda.
“Fir’aun dan Fir’dodo berbeda zaman. Namun praktek ketidakadilan, esensinya sama saja. Tidak amanah dan ingkar janji adalah ciri yang bersenyawa. Sama-sama terbukti gemar berbohong,” jelasnya.
Ia melihat, pidato Jokowi saat sidang MPR untuk Peringatan HUT RI isinya hanya curhat dan gombal. Ia menilai kader PDIP itu berusaha menahan emosi.
“Saat mengucap nama Fir’aun, wajah Jokowi tampak di layar TV mengerut. Tersirat kuasa menyeramkan hadir. Seolah bayangan kejahatan tentang aura jahat Fir’aun terkoneksi,” terangnya.
Baginya, isi pidato Jokowi hanya racikan omong kosong. Hanya pemanis di upacara hari kemerdekaan.
Sementara itu, lanjutnya, penderitaan dan kemiskinan rakyat masih jauh dari tujuan kemerdekaan. Apapun ocehan Jokowi, kata Faizal, hanya pertunjukan norak, imbas karena banyak berbohong.
“Jokowi jangan sok pamer prestasi. Semua ucapan Anda tak sesuai fakta. Bahkan sudah banyak kebijakan yang anda buat sangat melukai hati rakyat. Anda sosok pemimpin yang hanya jago membual!” pungkasnya.