Sederet proyek raksasa di Batam mulai digeber. Salah satu lokasinya berada di kawasan Pulau Rempang. Nilai investasinya pun tak main-main loh.
Dikutip dari channel YouTube NARATIF, Batam memang disiapkan menjadi pesaing Singapura dan Malaysia.
Hal ini tidak terlepas dari lokasi geografisnya yang cukup strategis. Atas dasar itu, pemerintah era Presiden Jokowi bakal mempercepat proyek raksasa di Batam.
Untuk mengoptimalkan peluang ini, pemerintah melalui Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menunjukan komitmen seriusnya untuk menjadikan proyek rakasasa di Batam menjadi pesaing Singapura.
Ia optimis dapat mengembangkan kawasan Rempang menjadi daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
Sebab kawasan tersebut berdekatan dengan Singapura dan Malaysia. Airlangga juga menjelaskan, perkembangan kawasan Rempang merupakan bagian dari kebijakan strategis.
Program pengembangan kawasan Rempang terkait proyek raksasa di Batam, Provinsi Kepulauan Riau itu juga ditandai dengan penyerahan langsung pengelolaan atas tanah atau HPL dari Kementerian.
Pengembangan kawasan Rempang ini nilai investasinya diversikan bisa mencapai Rp 381 triliun.
Proyek raksasa di Batam ini disebut akan berjalan secara bertahap sampai dengan 2080, dan mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 36.000 orang.
Dalam investasi tersebut akan ada sektor usaha industri manufaktur, logistik, kawasan pariwisata yang terintegrasi, serta kawasan perumahan dan perdagangan jasa terintegrasi.
Sejauh ini tidak bisa dipungkiri, bahwa pembangunan infrastruktur memberikan peranan yang sangat penting dalam menggeliatkan investasi di Kota Batam.
Untuk itulah pemerintah terus melengkapi perkembangan Batam sebagai kota industri dengan jumlah regulasi yang pro investasi dan perbaikan infrastruktur kota.
Sehingga, daya saing Batam sebagai kota tujuan investasi dapat bergerak menjadi kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas atau yang dikenal dengan kawasan free trend zone.
Dengan hadirnya kawasan ekonomi khusus atau KEK dimana fasilitas ini memberikan ruang hadirnya kawasan khusus dengan regulasinya juga spesial.
Dalam kawasan tersebut saat ini bakal memiliki dua KEK yang memberikan layanan pada kegiatan maintenance prepare and over owl.
Infrastruktur Kota Batam yang terus ditingkatkan dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan dukungan dari pemerintah pusat.
Hal itu untuk menghadirkan kenyamanan bagi calon investor. Selain itu pemerintah juga akan membangun pelabuhan di Pulau Tanjung Sabatam Kepulauan Riau.
Pelabuhan itu akan diintegrasikan dengan kawasan industri yang menjadi salah satu proyek strategis nasional atau PSN.
Batam kini memang terus berbenah dan perkembangannya membuat kawasan ini terus melaju menuju kota industri.
Pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi sebesar 6,84 persen. Batam mampu melampaui angka pertumbuhan ekonomi di tahun 2001 yang berada di angka 4,75 persen.
Warga pun berharap, pengembangan kawasan Rempang akan dapat memberikan steel over effect kepada kawasan-kawasan lain di sekitarnya.
Maka, Pulau Rempang yang tidak jauh dari Singapura dan Malaysia akan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara. (*)