Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berpeluang membungkam suara pendukung Prabowo-Gibran jika bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan.
Analisa itu disampaikan pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Dedi Kurnia Syah menyoal peluang Gibran bersanding dengan Prabowo, bagaimana nasib PKB.
Menurutnya, PKB masih diperhitungkan oleh sejumlah partai politik besar. Oleh sebab itu, PKB maupun Cak Imin harus tegas dengan Gerindra, atau memilih hengkang dari koalisi tersebut.
“PKB atau Muhaimin Iskandar punya peluang yang sama, antara tetap bertahan dengan Gerindra atau pindah gerbong, yang bisa dipastikan. PKB akan tetap dianggap penting oleh semua pihak, sehingga banyak koalisi yang pasti menginginkan PKB,” kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/8).
Dedi mengatakan jika PKB berlabuh ke KPP, maka formasi partai politik di koalisi tersebut akan lengkap serta mampu menutup suara para rivalnya.
Peluang kemenangan sangat nyata, jika PKB berani pindah haluan dari Gerindra. Terlebih, Prabowo memberi sinyal bakal menggandeng Gibran.
“Termasuk Anies Baswedan, jika kemudian Muhaimin bergeser ke Anies, akan menambah kekuatan Koalisi Perubahan yang nuansanya makin lengkap, nasionalis Islam yang diusung PKS, dan Islam corak politik PKB,” ujarnya.
“Situasi ini barangkali yang bisa bungkam suara Prabowo-Gibran nanti,” demikian Dedi.