Warga Desa Bogem, Kecamatan Brayat, Kabupaten Klaten digegerkan dengan seorang paskibraka berinisial TA (16) yang meninggal dunia.
Siswi sebuah SMK itu sempat mengawali kejang hingga dibawa ke Puskesmas Bayat. Namun saat tiba di puskesmas justru tidak ada dokter maupun sopir ambulans untuk membawa ke rumah sakit.
Melansir Timlo.net--jaringan Suara.com, paman korban, Giyanto, mengatakan, keponakannya tersebut sejak pagi ke sekolah. Di sekolah tidak ada kegiatan belajar dan ikut latihan Paskibra sampai sore.
"Ikut kegiatan Paskibra sampai sore. Pulang dari sekolah sekitar jam 16.00 WIB," kata Giyanto, Jumat (11/8) pagi.
Dijelaskan Giyanto, setelah pulang sekolah, TA berhenti sebentar dan keluar lagi mengantar temannya. Setelah mengantar pulang teman langsung pulang.
"Sehabis pulang, jam 17.00 WIB, TA beraktivitas biasa di rumah, bercanda dengan ayah ibunya. Habis Maghrib bercanda dengan keluarga di depan televisi tapi kaki merasa pegal minta dipijat," jelas Giyanto.
Oleh sang ayah, TA langsung dipijat sambil nonton televisi, tetapi setelah itu pingsan. Kemudian TA dibawa ke Puskesmas jam 18.30 WIB, perjalanan sekitar lima menit.
"Sekitar lima menit, saya duluan pakai motor dan mobil yang membawa di belakang. Sampai sana dicek tapi dinyatakan meninggal," sambung Giyanto.
Menurut Giyanto, TA rumahnya satu pekarangan dengannya. Selama ini tidak punya riwayat penyakit karena anaknya aktif berkegiatan.
"Bocahnya aktif, tidak ada keluhan dan masih muda," ucap Giyanto