Raut wajah yang begitu sedih terpampang jelas saat mantan anggota DPRD Langkat dua periode dari partai PDIP, Safril ketika menatap rumah pribadinya yang sudah ia tempati selama 26 tahun hangus terbakar.
Bahkan seisi rumahnya tak ada yang berhasil diselamatkan. Bahkan baju yang dipakai untuk sehari-hari pun ludes terbakar.
Parahnya lagi, kebakaran ini terjadi saat ia sedang melaksanakan pesta ngunduh mantu anaknya.
"Untuk teratak pesta belum terbayar, dan teratak ada yang kena bakar," ujar Safril, Rabu (23/8/2023) malam.
Namun atas kejadian ini, Safril pun merasa iklas dan sabar, atas cobaan yang telah menimpah keluarga besarnya.
"Alat-alat dapur untuk pesta ngunduh mantu juga ada terbakar. Pelamin enggak terbakar begitu juga sound system," ujar Safril.
Pemilik rumah Safril mantan anggota DPRD Langkat dua periode dari partai PDIP saat diwawancarai wartawan, Rabu (23/8/2023) malam.
Sementara itu, uang tunai Rp 100 juta, empat unit laptop, tiga unit komputer, dan arsip kerja milik mantan anggota DPRD Langkat dua periode, Safril hangus terbakar.
Rumah pribadi Safril terbakar saat ia tengah melaksanakan pesta ngunduh mantu anak kandungnya di Jalan Persatuan, Desa Banyumas, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (23/8/2023).
Tak hanya itu, tamu undangan yang pada saat itu sedang berada dilokasi, langsung berlarian menyelamatkan diri pada saat api mulai membakar seisi rumah.
Suasana lokasi pesta ngunduh mantu anak mantan anggota DPRD Langkat, Safril yang berada di Jalan Persatuan, Desa Banyumas, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (23/8/2023) malam.
"Tamu undangan langsung saya suruh keluar semua. Begitu saya sudah sesak napas, saya langsung keluar dan para tamu langsung keluar semua," ujar Safril.
Namun, api yang begitu marak karena cuaca mendung dan berangin, syukurnya tak membakar pelaminan yang diduduki oleh pasangan Nike World Marfi Safril dan Risma Diyanti.
Bahkan hujan yang deras sempat mengguyur lokasi kejadian.
"Dari dalam rumah tidak ada yang bisa diselamatkan, baju pun habis semua terbakar. Laptop ada empat, komputer ada tiga, uang Rp 100 juta, kerugian ratusan juta. Serta tidak ada korban jiwa," ujar Safril.