Aktor sekaligus sutradara muda Syakir Daulay kembali jadi sorotan usai kontennya di Instagram dinilai menyinggung proklamasi kemerdekaan yang dibacakan Presiden Soekarno.
Dalam unggahan Instagram-nya, Syakir tampak mengenakan peci hitam, memegang selembar kertas, sambil berbicara di depan mikrofon.
Video tersebut diberi judul Proklamasi, namun isinya bukan naskah kemerdekaan Indonesia, melainkan pengantar untuk film terbarunya.
Sutradara 21 tahun itu tampak membaca teks ‘proklamasi’ dengan latar gambar para pejuang kemerdekaan tahun 1945. Gestur dan gaya bicara Syakir, juga seakan meniru cara bicara sang proklamator, Ir. Soekarno.
Berikut petikan pidato Syakir yang diberi judul Proklamasi.
“Kami jomblo jomblo bangsa Indonesia menyatakeun, keprihatinan kami terhadap perfilman Indonesia.
Hal hal mengenai film percintaan dan perhororan membuat kami semakin kesepian, karena tidak ada yang mau diajak jalan.
Maka dari itu, kami jomblo jomblo bangsa Indonesia menyatakeun, akan merilis film yang berperi kejombloan.
Hal hal mengenai judul film, penayangan dan lain lain akan kami nyatakeun dalam tempo yang se-singkat singkatnya”.
Sudah Diingatkan Warganet, Kini Disomasi
Postingan Syakir dua hari lalu itu, memantik pro dan kontra di kolom komentar. Banyak warganet yang mendukung dan memuji cara pidato Syakir.
Namun ada juga yang menasehati sang aktor untuk berhati-hati dengan konten yang dibuatnya.
“hati-hati bang mengatas judulkan proklamasi,” tulis @ismailgazali**.
“Bang syakir proklmasi itukan teks yang sakral untuk seluruh warga indonesia ,jangan asal untuk mengubahnya jikalu memang mau antum ubah ubah juga judulnya jangan memakai awaln proklamasi,” tulis @daengbugis**.
Tak hanya warganet yang mengkritik konten Syakir, Jaringan Alumni Mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), bersama Pengurus Advokat Perkumpulan Pengacara Islam juga melayangkan somasi terbuka kepada Syakir.
“Saudara Syakir untuk meminta maaf secara terbuka kepada keturunan para pendiri bangsa serta rakyat Indonesia,” kata Ketua Jaringan Alumni UBK, Arifin Zainal dalam keterangannya.
Kelompok pengagum ajaran bung Karno, juga mengecam tindakan Syakir. Menurutnya, teks proklamasi adalah hal sakral yang tidak sepantasnya dibelokkan menjadi komersialisasi apalagi bahan lelucon.
“Apabila Syakir Daulay mengabaikan somasi terbuka kami, maka kami akan melakukan langkah-langkah hukum serta tindakan hukum baik perdata maupun pidana,” tandasnya.