Dua puluh lima tahun era reformasi, pemerintahan Jokowi dituding punya utang paling jumbo ketimbang pemimpin lain.
Per Maret 2023, utang pemerintah mencapai Rp7.879 triliun. Dengan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) menembus 39,17 persen.
“Berdasarkan batasan utang yang ditetapkan melalui UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara sebesar 60 persen PDB, utang pemerintah berada di dalam batas aman dan terkendali,” kata Sri Mulyani, Menteri Keuangan (Menkeu) saat pembahasan APBN KiTA edisi April 2023, Selasa (9/5/2023).
Kemenkeu, kata dia, menyebut pemerintah senantiasa melakukan pengelolaan utang secara hati-hati dengan risiko yang terkendali melalui komposisi yang optimal, baik terkait mata uang, suku bunga, maupun jatuh tempo.
Sri Mulyani mengatakan, Kemenkeu selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memutuskan soal utang.
Dikaitkan dengan kondisi pasar dan kas pemerintah yang saat ini, masih cukup tinggi.
“Juga kebutuhan pembiayaan posisi hingga April dan Mei masih cukup ample di tengah dinamika perekonomian global yang tidak pasti,” imbuh Sri Mulyani.
Kata dia, saat ini, kinerja APBN berjalan positif. Di mana, APBN berperan optimal sebagai peredam gejolak global.
“APBN tetap dikelola dengan hati-hati dan konservatif, dengan memberikan ruang bagi shock absorber kinerja APBN sesuai target. Meskipun komoditas dalam tren moderasi. Kita tetap antisipasi lewat APBN,” ucapnya.
Sri Mulyani bilang, APBN mengalami surplus Rp128,5 triliun per Maret 2023. Atau setara 0,61 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Surplus tersebut berasal dari pendapatan negara yang tembus Rp647,2 triliun atau tumbuh 29 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (yoy) dan belanja negara Rp518,7 triliun, atau tumbuh 5,7 persen (yoy).
Sebelumnya, pengusaha serta Youtuber Mardigu Wowiek Prasantyo atau Bossman ‘Sontoloyo’ Mardigu, mengungkap utang era reformasi yang sudah berumur 25 tahun (1998-2023).
Hasilnya, utang pemerintahan (rezim) Jokowi, adalah yang terbesar sepanjang sejarah.
Per 31 Maret 2023, utang pemerintah hampir mencapai Rp7.900 triliun. Lompat 738 persen ketimbang 1998 yang hanya Rp940 triliun.
Atau terjadi lonjakan Rp6.900 triliun dalam 25 tahun. Tumbuh 30 persen/tahun yang setara Rp278 triliun/tahun.
Hampir dua periode menjabat, Jokowi menciptakan utang sebesar Rp5.270 triliun.
Hampir 6 kali utang di 2 periode SBY yang totalnya Rp1.311 triliun. Dan, hampir 20 kali lipat utang era Gus Dur dan Megawati.