Hari ini merupakan awal dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean yang berlangsung di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Diketahui KTT Asean dimulai dari hari ini hingga tanggal 11 Mei 2023 nanti.
Kegiatan penting yang berlangsung di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT ini akan dihadari para/tamu dari delegasi 11 negara.
Tentu hal ini, membuat cerita/fakta dan hal-hal lainnya tentang NTT ikut terekspos ke publik.
Selain dijuluki sebagai nusa indah toleransi, NTT dikenal dengan potensi pariwisata yang sangat banyak.
Tak hanya itu, di provinsi ini juga ada hal mistis yang sangat melekat dengan kehidupan msyarakatnya yakni suanggi.
Istilah suanggi sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia Timur, khususnya di NTT.
Suanggi dikaitkan erat dengan ilmu hitam yang digunakan oleh seorang dukun untuk membunuh orang atau menyusahkan orang lain.
Kemarin sejumlah tamu delegasi yang akan mengikuti KTT ke42 ASEAN telah sampai di Indonesia.
Dan dikabarian ada kepala negara tidak mau menginap di NTT, bersama delegasi, mereka lebih pilih nginap di Bali, bolak balik ke Labuan Bajo.
Hal ini bukan terpaksa karena isu kamar hotel/penginapan telah penuh tetapi atas pilihan sendiri.
Keputusan ini pun langsung direspon oleh pihak Istana negara.
Deputi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin menegaskan beberapa delegasi negara anggota KTT ASEAN yang menginap di Bali bukan karena terpaksa, melainkan sebuah pilihan delegasi tersebut.
"Pertama, delegasi negara tersebut yang memang memilih menginap di Bali. Tentunya kita hormati. Jadi bukan karena terpaksa," kata Bey dalam pesan singkat kepada wartawan diterima di Jakarta, Senin dilansir dari antaranews.com
Bey menjelaskan tersedianya penginapan di Bali untuk kepala negara anggota ASEAN menunjukkan bahwa Indonesia memiliki fasilitas dan akomodasi yang siap untuk menerima tamu mancanegara.
Dipilihnya Bali sebagai destinasi penginapan kepala negara lain selain di NTT juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki konektivitas yang baik, akses antardaerah dan antarpulau yang terhubung, seperti landasan di bandara yang dapat digunakan oleh pesawat bermesin jet.
"Meskipun menginap dan acara kegiatan berbeda kota tidak akan menjadi masalah. Hal ini justru akan menghidupkan ekonomi lokal di kedua wilayah tersebut," tambah Bey.
Informasi yang berhasil dihimpun, ada dua kepala negara dan delegasi yang pilih nginap di Bali.
Yakni Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah dan delegasi.
Serta Kepala negara Filipina juga akan menginap di Bali.
Mereka menginap di Nusa Dua, Bali, untuk menghadiri KTT ke42 ASEAN.
Mari kita semua tetap menjaga keamanan dan kelancaran peristiwa berharga ini.***