Mantan aktivis, Syahganda Nainggolan menginginkan agar Presiden Jokowi diadili usai menjabat sebagai kepala negara lantaran menurutnya orang nomor satu di Indonesia itu punya banyak kesalahan.
Keinginan Syahganda Nainggolan agar Jokowi diadili usai menjabat itu ia ungkapkan dalam video perbincangannya dengan Lieus Sungkharisma di kanal YouTube tokoh Tionghoa itu, seperti dilihat pada Selasa 7 Juni 2022.
Dalam video berjudul ‘Pernyataan Keras Syahganda Nainggolan Jika Jokowi Jatuh‘ tersebut, awalnya Lieus Sungkharisma meminta pendapat Syahganda soal pernyataan Ketua DPD LaNyalla yang menyinggung oligarki.
“Kalau saya lihat videonya Pak LaNyalla soal oligarki saya kira Bung Syahganda boleh memberikan penilaian supaya pemirsa tahu, apa yang dikatakan Pak LaNyalla ketua DPD kita,” kata Lieus kepada Syahganda.
Syahganda pun kemudian menyinggung soal kekuatan rakyat melawan oligarki di masa kepemimpin mantan Presiden Soeharto.
“Temanya bisakah kekuatan rakyat itu melawan kekuatan oligarki karena ‘Mega Bintang’ itu lahir pada tahun-tahun di mana Soeharto merasa sangat kuasa dan kemudian rakyat berkumpul melawan,” tuturnya.
Menurutnya, situasi seperti di era Soeharto itu juga terjadi masa pemerintahan Jokowi saat ini dimana oligarki sangat berkuasa.
“Ini juga situasi dimana Jokowi dan oligarki sangat berkuasa dimana rakyat disuruh bergerak melawan,” ungkapnya.
Terkait hal itu, ia pun menanggapi pernyataan LaNyalla dalam pidatonya yang menekankan bahwa masyarakat harus melawan kontrol oligarki terhadap negara saat ini.
“Satu-satunya ketua lembaga negara, yaitu LaNyalla di pidatonya menekankan bahwa negara ini dikontrol oligarki dan kita harus melawan kontrol oligarki itu,” tuturnya.
Lebih jauh, Syahganda Nainggolan juga mengapresiasi Ketua DPD LaNyalla yang menggerakan kelompok-kelompok progresif untui melawan oligarki padahal dia bisa saja masuk ke dalam kelompok oligarki itu.
“Kan LaNyalla kalau dia mau menjadi bagian dari kekuatan oligarki, gampang. Dia sudah di atas, tinggal dia masuk dalam geng oligarki itu gak ada susahnya untuk dapat menteri, dapat uang banyak, transaksi-transaksi oligarki itu, tapi ternyata dia sekarang justru mendapatkan hidayah menjadi kelompok yang menggerakkan kelompok-kelompok progresif,” kata Syahganda.
Lebih lanjut, Syahganda Nainggolan pun mengungkapkan keinginannya agar Presiden Jokowi diadili usai menjabat lantaran menurutnya kesalahan mantan Wali Kota Solo itu sangat banyak saat menjabat sebagai kepala negara.
“Saya pengen Jokowi jatuh kita adili gitu, karena banyak kesalahan dia,” ujarnya.
Harta Anak-Anak Jokowi Dianggap Tak Wajar, Syahganda Nainggolan: 'Kalau Kita Berkuasa, Kita Selidiki, Penjarakan!'
Loyalis Anies Baswedan, Syahganda Nainggolan menyerukan agar menangkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga untuk kemudian dipenjara di pulau terpencil.
Pernyataan Syahganda itu viral di media sosial Twitter yang diunggah oleh akun @MARQUEZ93 dikutip pada Selasa (14/3/2023).
"Kalau kita berkuasa, kita tangkapJokowi dan keluarganya. Kita penjarakan mereka di pulau-pulau terpencil biar kena nyamuk malaria," ujar aktivis oposisi pemerintah tersebut.
Syahganda menuding bahwa Jokowi dan anak-anaknya telah merampok uang rakyat.
Hal itu menurutnya terbukti dengan harta kekayaan keluarga Jokowi yang mencapai miliaran.
Dia menilai, harta yang dimiliki oleh anak-anak Jokowi tak masuk akal. Padahal, mereka hanya usaha berjualan pisang dan martabak.
"Mana mungkin jualan pisang dan martabak bisa punya uang miliaran," ujarnya.
Syahganda lantas mengajak para tokoh oposisi untuk menyelidiki harta kekayaan keluarga Jokowi jika berkuasa kelak.
"Kalau kita berkuasa, Kita harus selidiki kekayaan anak-anaknya Jokowi. Tangkap lalu penjarakan," ujarnya menggebu-gebu.
"Kita tidak boleh biarkan perampok uang rakyat. Kita harus tangkap semua, penjarakan semua," ungkap Relawan Anies tersebut disambut riuh pendengarnya.
Harta Jokowi Naik Miliaran Rupiah dalam Setahun
Presiden Jokowi telah memperbarui Laporan Harta Kekayaan Penyeleggara Negara (LHKPN) pada April tahun lalu.
Hasilnya, harta kekayaan Jokowi bertambah miliaran rupiah dalam waktu setahun.
Menurut LHKPN, pada Desember 2020 jumlah kekayaan orang nomor satu di Indonesia itu masih sebesar Rp63,6 miliar.
Setahun kemudian hartanya bertambah sebanyak Rp7,8 miliar, hingga totalnya menjadi Rp71,4 miliar pada Desember 2021.
Melansir katadata, pada 2021 sebagian besar harta kekayaan Jokowi berwujud tanah dan bangunan, dengan nilai total Rp59,4 miliar.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki 20 tanah dan bangunan yang mayoritasnya tersebar di Solo dan sekitarnya, seperti Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Sragen, serta Karanganyar.
Ia pun memiliki bangunan seluas 104,2 meter persegi di Jakarta Selatan dengan nilai Rp3,5 miliar.
Jokowi juga tercatat memiliki 8 unit kendaraan dengan total nilai Rp467 juta.
Kendaraan termahal miliknya adalah mobil Mercedes Benz keluaran tahun 2004 senilai Rp140 juta, diikuti mobil Nissan Juke Minibus tahun 2012 seharga Rp100 juta. Ada pula sepeda motor Yamaha Vega tahun 2001 dengan harga Rp2 juta.
Kemudian Presiden RI ke-7 ini tercatat memiliki harta bergerak lainnya dengan nilai Rp356,9 juta, kas Rp11,5 miliar, serta utang sebesar Rp309,3 juta.