Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy di acara CATATAN DEMOKRASI tvOne (9/5/2023) menyebut kriteria memilih Pemimpin bukan berdasarkan dia maksiyat atau tidak, dia sholeh atau tidak.
"Seorang Pemimpin yang ahli maksiyat masih memiliki hak untuk ditaati, sepanjang dia tidak melarang kebebasan beragama," kata mantan narapidana kasus korupsi suap jual beli jabatan di Kementerian Agama ini.
"Jadi persoalannya adalah kualitas dan kapasitas memimpin, bukan kesolehan," ujar Romy yang divonis 2 tahun penjara karena terbukti menerima suap Rp325 juta dari Haris Hasanudin dan Rp91,4 juta dari Muafaq Wirahadi.
"Jadi jangan menyoal wah ini suka lihat film bokep... ini bukan ukuran (dalam memilih pemimpin)," kata Romy yang tertangkap operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 15 Maret 2019 itu.
[VIDEO]
Jawab Tudingan Berbohong, Romahurmuziy Umbar Watak Sebenarnya Mahfud MD
Mantan Ketua umum PPP Romahurmuziy menjawab tudingan dari Mahfud MD soal pencalonan Wapres pada tahun 2019.
Publik kini ramai memperbincangkan nama Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ganjar Pranowo secara resmi telah diusung menjadi Calon Presiden (Capres) 2024 dari PDIP pada ajang Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Wacana duetnya Ganjar-Mahfud MD berawal dari pernyataan yang dilontarkan pengamat politik Eros Djarot. Jika benar, pasangan ini digadang-gadang akan sulit dikalahkan.
Perlu diketahui, Mahfud MD pernah digadang-gadang sebagai Cawapres dari Jokowi pada Pilpres 2019, tetapi kemudian Ma'ruf Amin yang naik bersama mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.
Hal itupun kembali ramai dibicarakan dibalik gagalnya Mantan Ketua MK tersebut menjadi Wapres.
Romahurmuziy memberikan reaksi terhadap pernyataan Mahfud MD tentang pencalonan Wapres 2019 mendampingi Joko Widodo.
Saat itu, Mahfud MD hadir sebagai narasumber di acara bincang Youtube Mojok, Mahfud menonton TV menyaksikan Romahurmuziy berkomentar dalam sebuah diskusi.
"Romi pimpinan PPP berkomentar dalam sebuah diskusi,'itu bohong itu'siapa tuh yang menyuruh pak Mahfud jadi Calon Presiden, Geer saja katanya, datang sendiri ke Istana," bebernya Mahfud MD.
"Wah kurang aja orang ini," ujarnya.
Menurutnya, Romahurmuziy selaku Ketua Umum PPP saat itu memintanya beberapa kali untuk menjadi Wapres.
"Si Romi padahal dia yang datang beberapa kali sebelumnya, dia minta saya jadi Wapres," tambahnya.
Tanggapan Romahurmuziy soal tudingan Mahfud MD
Menurutnya, apa yang disampaikan Mahfud MD adalah sama persis ketika bertemu dengannya berempat di Hotel Dharmawangsa.
Kejadian itu 2 minggu setelah pencalonan KH Ma'ruf Amin diumumkan.
"Bulan september 2018 kalo ga salah ya, waktu itu sebenarnya apa yang disampaikan pak Mahfud kalimatnya sama,'Romi mengatakan bohong itu,'itu saya tanyakan juga pada pertemuan berempat itu," ujarnya yang dilansir tayangan Youtube Total Politik.
"Saya, pak Harso, pak Mahfud sama Al Hilal Hamdi (mantan menteri tenaga kerja)," tuturnya.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP (Partai Persatuan Pembangunan) ini mengaku saat itu dirinya protes karena pernyataan Mahfud MD di ILC (Indonesia Lawyers Club).
"Pak Mahfud di ILC menggunakan kata,'bohong itu,'tidak ada satu kalimat pun," tegasnya.
Romi mengaku sampai melihat tiga kali tayangan youtube di ILC soal pernyataan Mahfud MD yang menuduhnya berbohong.
"Saya ingat betul, saya nggak pernah menggunakan kata bohong itu pak Mahfud, itu sampai sekarang diulangi empat tahun kemudian," ungkapnya.
Tak sampai disitu, Politikus PPP tersebut membeberkan watak Menko Polhukam Mahfud MD yang menurutnya selalu ingin menang sendiri.
"Memang problem-nya pak Mahfud selalu pengen menang sendiri, dari dulu memang wataknya begitu," bebernya.
"Jadi kalau hari ini dia ulang setelah empat tahun, dia mengukuhkan watak itu, itu kalau ditelusuri dia berkata bohong, itu nggak pernah ada itu," tambahnya.
"Tapi itu kalimat yang sama dipakai pak Mahfud sampai hari ini, sama dengan empat tahun lalu," ucapnya.
Lebih lanjut, Romi membantah soal dirinya datang berkali-kali untuk meminta Mahfud MD jadi Wapres pada tahun 2019 silam.
"Betul bahwa saya datang ke rumah pak Mahfud tidak berkali-kali, cuma satu kali," ujarnya.