Pegiat media sosial Bachrum Achmadi membandingkan dua kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belakangan menjadi sorotan.
Dua kebijakan tersebut antara lain yaitu kebijakan subsidi mobil listrik dan kebijakan subsidi pupuk untuk para petani.
Terhadap program mobil listri, pemerintah memberikan subsidi untuk pembeliannya. Padahal, yang mampu membeli mobil adalah orang-orang dari kalangan menengah ke atas.
Sementara itu, kebijakan pemberian subsidi pupuk untuk para petani justru dibatasi. Padahal, petani sangat membutuhkan pupuk tersebut.
“Subsidi mobil listrik u/ org kaya difasilitasi. Smentara subsidi pupuk u/ petani diamputasi,” ujar Bachrum, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Jumat (12/5/2023).
Loyalis Anies Baswedan itu kemudian menyindir pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau PDI Perjuangan (PDIP).
Dengan kebijakan yang ada, pemerintah dan partai pengusungnya tidak bisa mengklaim dirinya pro wong cilik. “Bgitu yg katanya pro wong cilik!” ujar Bachrum.
Untuk diketahui, pemerintah memberikan pada program insentif yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023.
Sementara itu, Kementerian Pertanian melakukan upaya menjaga ketersediaan pupuk dengan melakukan perubahan kebijakan pupuk bersubsidi.
Subsidi mobil listrik u/ org kaya difasilitasi. Smentara subsidi pupuk u/ petani diamputasi.
Kebijakan tersebut merupakan hasil pembahasan dengan seluruh pihak terkait termasuk Panja Pupuk Bersubsidi melalui Permentan No.10/2022 tentang Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Sumber Berita / Artikel Asli: NW Wartaekonomi