Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Isu Jadi Orang Besar di Balik Anies Baswedan, Jusuf Kalla: Saya Kan Punya Hak Politik!




 Mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla belakangan selalu dikaitkan dengan nama besar di balik pencalonan Anies Baswedan.

Munculnya nama Jusuf Kalla di balik Anies Baswedan dikaitkan dengan Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.

Ketika itu Jusuf Kalla secara terang-terangan menyatakan secara terbuka mendukung Anies Baswedan, dan mengaku jika dialah yang melobi Gerindra dan PKS untuk mendukung pencalonan beliau.

Menurut JK, keterlibatannya dalam proses pencalonan Anies di DKI 1 tak terlepas dari kekhawatirannya terhadap Gubernur Jakarta ketika itu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut dia, Ahok merupakan sosok berbahaya, yang bisa mengancam rasa persatuan. 

"Pertama pada waktu itu, saya berpikir Ahok itu berbahaya karena selalu membikin orang bisa saling bertentangan dan susah terjadi persatuan," kata JK di AKI Pagi, disitat Rabu 17 Mei 2023.

Maka itu JK kemudian mencoba mencari alternatif gubernur lain yang dianggap lebih bijak menghadapi persoalan-persoalan yang ada. Dan pilihan itu jatuh pada sosok Anies Baswedan.

"Oke jadi kita pilih pilihan lain, yang lebih memahami masalah-masalah masyarakat dan juga dapat jadi pemimpin yang wise. Kan berasa banget," katanya.

Jusuf Kalla kemudian menyinggung proses pencalonan Anies Baswedan di kontestasi Pilpres 2024 mendatang. 

Menurutnya, dia mendukung karena dalam kacamata hak politik tiap individu dan warga negara.

Adapun partai awal yang mengusung Anies Baswedan disebutkan yakni Nasdem, dan dia sangat menghormati keputusan itu.

"Kalau ini (Anies) yang mengusulkan karena partai yang pertama yang mengusulkan Nasdem, kita hormati keputusan-keputusan seperti itu. Bahwa saya sebagai warga negara mempunyai hak politik untuk mempunyai pilihan jawaban, bahwa saya mempunyai pilihan," katanya.

Akan tetapi JK mengaku tidak bekerja seperti para politisi yang berada di lapangan.

Seperti berpidato dan kerap melakukan manuver. JK menyebut menyerahkan semua proses Pilpres 2024 kepada masyarakat. 

Sejauh ini, JK menyebut dirinya sudah kerap melakukan pertemuan dengan berbagai pihak, termasuk dengan Prabowo Subianto. Sementara Ganjar Pranowo, diakuinya tidak dilakukan.

"Pak Ganjar kan karena di Jawa Tengah, jadi tidak banyak ketemu."

Soal ramainya kegelisahan publik akankah bakal ada perang politik identitas di 2024, JK memiliki jawaban sendiri. Kata dia, politik identitas pasti akan terjadi.

Akan tetapi sepanjang politik identitas dilakukan dalam hal positif, baginya tak masalah. 

Karena hal ini memang sudah dilakukan oleh para calon pemimpin di negeri ini sejak lama.

"Ini kan isu untuk kepentingan masing-masing, kalau semua bicara jangan politik identitas, tapi apa yang terjadi? Semua orang pasti melihat apa persamaan dan perbedaan."

"Semua calon, tiga orang itu, atau empat, mungkin hal pertama yang dilakukan yakni pertama datang ke kyai-kyai, ke pesantren-pesantren, Anies iya, Ganjar iya, Prabowo iya. Ini kan identitas, bahwa mereka menunjukkan bahwa mereka dekat dengan kyai dan umat," katanya.

Hal yang tidak disarankan oleh Jusuf Kalla pada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo yakni menggunakan ayat untuk memaki-maki atau mengkafir-kafirkan.

"Tapi kalau bicara agama yang positif, bagaimana perdamaian dijaga tak ada masalah," katanya.

Sumber Berita / Artikel Asli : Poskota

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved