Indonesia apakah tidak tahu bahwa China memasangkan semacam alat di drone CH 4 Rainbow yang diekspor ke sini.
China sengaja memasang alat bernama Electric Geofence ke CH 4 Rainbow yang ia jual ke luar negeri.
Sistem itu akan membuat CH 4 Rainbow Indonesia tak bisa digunakan untuk menyerang China.
Bila ia mendekati wilayah yang diklaim China sebagai kedaulatannya, CH 4 Rainbow otomatis berbalik arah.
CEO Baykar Technology Turki, Haluk Bayraktar lah yang mengungkapkan adanya teknologi Geofence ini kepada semua pembeli CH 4 Rainbow.
Kepada Eurasian Times, Haluk menjelaskan bahwa siapapun yang membeli CH 4 Rainbow tak akan bisa digunakan berperang melawan China.
"Pembatasan tersembunyi dan kinerja di bawah standar drone dari China telah menyebabkan beberapa klien beralih ke UAV Turki, seperti perangkat militer TB2 Bayraktar," ujarnya dikutip dari SCMP pada 17 Mei 2023.
Akibat dari hal ini memang beberapa negara memilih membeli drone buatan Turki.
Haluk yakin jika perusahaannya akan memenangkan ekspor drone melawan China.
"Haluk Bayraktar mencatat bahwa fitur drone China ini telah menyebabkan beberapa pelanggan memilih drone Turki, termasuk Bayraktar TB2. Ini memungkinkan Turki untuk menyalip China dalam hal ekspor UAV," jelas Haluk.
Indonesia sendiri saat ini disinyalir mengoperasikan enam unit CH 4 Rainbow.
Namun kini Indonesia memutuskan membeli drone tempur dari Turki yakni ANKA dan TB2 Bayraktar.
Janes menjelaskan jika Indonesia tengah mengevaluasi pinjaman luar negeri untuk membiayai pembelian drone TB2 Bayraktar dan ANKA Turki.
Bahkan ketiga matra angkatan bersenjata Indonesia akan mendapatkan drone buatan Turki ini.
Langkah bagus bagi Indonesia membeli TB2 Bayraktar untuk mengganti drone CH 4 Rainbow China.