Loyalis Anies Baswedan, Eko Widodo, mengomentari serangan rasis yang dilontarkan ketua relawan Ganjar Pranowo kepada Anies Baswedan.
Baru-baru ini beredar video pernyataan Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo (RGP), La Ode Umar Bonte, yang berisi ujaran rasis ke Anies Baswedan.
Dalam video yang beredar, La Ode Umar Bonte mengaku sebagai Ketua Umum DPP KNPI. Dia menyatakan bahwa presiden Indonesia haruslah kalangan putra-putra asli bangsa.
La Ode Umar Bonte menyebut Anies terlalu berlebihan jika menginginkan jabatan presiden. Menurutnya, Anies sudah cukup dengan jabatan Menteri Pendidikan dan Gubernur DKI Jakarta yang pernah diembannya.
“Kalau Anies sampai meminta menjadi presiden, ini terlalu berlebihan. Biarlah putra-putri bangsa Indonesia yang menjadi presiden Republik Indonesia,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Eko menyoroti Anies yang diserang isu rasialis di masa sekarang usai purna tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ia membandingkannya dengan era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Saat Ahok menjabat, pernyataan yang dilontarkan La Ode Umar Bonte bisa dianggap ujaran anti Pancasila dan merusak keberagaman.
“Anies diserang isu rasialis, dulu jaman Ahok pernyataan macam ini dicap anti Pancasila & merusak keragaman,” ujar Eko, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Jumat (12/5/2023).
Oleh karena itu, ia meminta publik memberikan penilaian soal siapa yang sebenarnya memainkan isu politik identitas.
Anies diserang isu rasialis, dulu jaman Ahok pernyataan macam ini dicap anti Pancasila & merusak keragaman
Jadi kira-kira siapa yang jualan politik identitas, silahkan rakyat
“Jadi kira-kira siapa yang jualan politik identitas, silahkan rakyat menilai!!” ujar loyalis Anies yang juga pegiat media sosial ini.