Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengomentari cuitan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan (Gus Umar) soal Ketua KPK Firli Bahuri.
Firli mengatakan siap menerima risiko mendapat serangan dari para pelaku tindak pidana korupsi saat menerima jabatan Ketua KPK.
Ia kemudian mengatakan bahwa orang yang hidup dari uang hasil tindakan korupsi pasti akan menyerang KPK sebagai lembaga yang memberantas korupsi.
“Tekad memberantas korupsi pasti banyak serangan oleh para koruptor, orang yang mendapat uang dari koruptor, orang yang hidupnya dibiayai oleh koruptor pasti mereka akan menyerang kami KPK,” kata Firli kepada Kantor Berita Poltik RMOL, Rabu (12/4/2023).
Menanggapi hal itu, Umar Hasibuan kemudian mempertanyakan siapa pihak yang membiayai Firli ketika naik helikopter.
Menyambung cuitan tersebut, Novel menyebut sosok orang yang menyerang KPK dari dalam bahkan berhasil menimbulkan kerusakan di sana.
Ia mempertanyakan apakah orang yang melakukan perbuatan tersebut hidupnya dibiayai oleh koruptor yang besar.
“Orang yang menyerang KPK dari dalam, bahkan berhasil membuat kerusakan yg besar pasti hidupnya dibiayai oleh Koruptor yg sangat besar ya bang @Umar_Hasibuan__ ?” tanya Novel, dikutip dari akun Twitter-nya.
Sementara itu, KPK menjadi sorotan usai Firli Bahuri dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK terkait dugaan kebocoran dokumen penyelidikan kasus korupsi tunjangan kinerja atau tukin di Kementerian ESDM.
Adapun pihak yang melaporkan Firli adalah mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang yang melaporkan Firli atas dugaan kebocoran dokumen penyelidikan kasus korupsi tunjangan kinerja atau tukin di Kementerian ESDM.