Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti potensi pembentukan koalisi besar dalam menghadapi pemilu 2024 yakni dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Adapun Golkar, PAN dan PPP telah membentuk KIB. Sedangkan Gerindra dan PKB dengan nama KKIR. PDIP sendiri sebagai partai Presiden Joko Widodo (Jokowi), tak dikabarkan bergabung dalam koalisi ini. Meski demikian, PDIP memiliki kewenangan untuk mengusung capres sendiri tanpa berkoalisi dengan partai manapun.
Hal ini ditanggapi Rocky Gerung dalam tayangan Channel YouTube pribadi miliknya. Dalam tayangan tersebut, Rocky Gerung mengatakan bahwa PDIP jika sendirian justru bagus.
Rocky Gerung pun menyebutkan PDIP jadi mengetahui bahwa yang dipilihnya bukan kader sebenarnya.
"Jadi satu poin sebetulnya karena bagus juga akhirnya PDIP tahu bahwa yang dia pilih kemarin itu adalah barang bekas lah barang yang salah pilih yaitu bukan kader sebetulnya. Tapi sekedar pemain politik," tutur Rocky Gerung dikutip NewsWorthy dari Channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (3/4).
Rocky Gerung pun mengatakan bahwa seharusnya ada yang dilakukan terkait jika memang Jokowi layaknya kader sebenarnya.
"Kalau betul-betul Pak Jokowi kader, maka dia harus kasih semacam sinyal bahwa tetap PDIP itu bermutu, walaupun mungkin menerima paksaan dari Presiden Jokowi untuk memaksakan Ganjar," ungkap Rocky Gerung.
Rocky Gerung pun mengungkapkan pandangannya bahwa tak mengapa jika dalam gagasan koalisi besar itu, membuat PDIP semakin terpojok.
"Jadi konsolidasi PDIP sebetulnya bagus juga setelah bikin heboh dan bikin gara-gara soal U20 kemudian dapat momentum lagi. Jadi nggak usah bersedih PDIP kalau dia di pojokkan. Justru semakin terpojok, PDIP semakin mengkonsolidasi diri kan," tandas Rocky Gerung.