Peluang Menkopolhukam Mahfud MD menjadi calon wakil presiden (cawapres) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan sirna saat PDIP bergabung dengan Koalisi Besar.
Menurut pegiat media sosial Jhon Sitorus, ketika PDIP resmi bergabung dengan Koalisi Besar, maka Ganjar Pranowo berpotensi dipasangkan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Bila PDIP bergabung dgn koalisi besar, maka Prabowo adl pasangan paling IDEAL (dengan syarat kader Gerindra harus LEGOWO)," ucapnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter @Miduk17, Selasa (11/4).
Namun jika PDIP tidak berkoalisi dan maju sendiri, maka Ganjar berpotensi menggaet calon bukan dari kader partai, seperti Mahfud MD hingga Andika Perkasa.
"Bila PDIP maju sendiri, maka tokoh yang akan mendampingi Ganjar besar kemungkinan bukan kader partai seperti Andika Perkasa, Mahfud MD, Erick Thohir, dll," bebernya.
Sementara secara terpisah, Budayawan sekaligus pengamat politik, Eros Djarot mengemukakan Jika PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024, maka hal itu berpotensi besar untuk mengalahkan Koalisi Kebangsaan. Apalagi jika menggandengkan Ganjar, dengan sosok yang merepresentasikan sebagai pemberantas korupsi, Mahfud MD.
Menurut Eros, duet Ganjar - Mahfud akan menjadi pasangan yang sulit dikalahkan. Ganjar menjadi sosok pemimpin tertinggi yang diidamkan masyarakat lewat terobosan dan sifat merakyatnya, sementara Mahfud bisa menjadi pelengkap untuk mewujudkan pemerintahan yang tegas dan bersih.
"Saat ini, Indonesia memerlukan sosok pemimpin seperti itu. Mau berhadapan dengan Koalisi Kebangsaan maupun koalisi sebesar apapun, pasangan ini saya yakin akan jadi pemenang. Track record keduanya jelas kok. Clear," kata Eros, Jakarta, Minggu (8/4/2023).
Jika track record Ganjar bisa dilihat dari kepuasan masyarakat lewat lembaga-lembaga survei, maka Mahfud MD, kata Eros memiliki riwayat sangat tegas dalam pemberantasan korupsi. Eros kemudian mengisahkan keberanian Mahfud MD membuka skandal di Kementerian Keuangan. Bahkan dia juga menyebut ketegasan Mahfud MD saat berhadapan dengan anggota legislatif.
"Karakter seperti itulah yang cocok mendampingi Ganjar. Jika Ganjar mampu mewujudkan clean goverment, maka kekuatan itu perlu ditambah dengan keberanian pemberantasan korupsi," katanya.
Meski selama ini elektabilitas Mahfud MD masih rendah, Eros tidak terlalu mempersoalkan hal tersebut. Menurutnya, konsistensi yang ditunjukkan Mahfud itu akan dengan sendirinya mendongkrak elektabilitasnya. Apalagi setelah dideklarasikan.
"Apalagi keduanya tidak memiliki beban sejarah apapun. Sosok seperti itulah yang tepat untuk menata Indonesia ke depan," katanya.