Terkait hal ini, pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan KPK untuk permainan politiknya.
"Presiden memerlukan KPK untuk bermain politik. Kalau misalnya presiden terangkan enggak begitu, oke kita tunggu presiden terangkan. Karena di mata publik, di dalam alam bawah sadar publik, dianggap KPK ini betul-betul lembaga yang sudah ada di ketiak presiden," paparnya dalam video di halaman Facebook pribadinya, dikutip dari Suara Denpasar - jaringan Suara.com, Kamis (13/4/2023).
Ia menilai kalau tindakan pencopotan yang dilakukan Firli sudah keterlaluan. Bahkan dia juga menyebut kalau orang yang ada di balik keputusan Firli adalah presiden.
"Merasa bahwa keterlaluan Pak Firli ini. Dan itu yang akan membuka pintu yang lebih besar untuk mengetahui apa sebetulnya kekuatan Pak Firli ini. Di belakangnya siapa, ya pasti presiden. Gak yang lebih kuat dari itu," imbuhnya.
Selama ini Firli memang kerap dinilai melakukan operasi satu strategi politik yang memanfaatkan KPK. Contohnya soal upaya menjegal Anies Baswedan maju capres lewat kasus Formula E.
"Jadi biarkan lapangan politik itu diasuh oleh logika politik. Jangan dipakai sebagai upaya untuk sekedar menyelamatkan seseorang dan menjegal seseorang," tegasnya.