Keputusan DPR RI yang secara resmi menyetujui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) 2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi undang-undang, menyisakan kekecewaan.
Kekecewaan itu, mengantarkan ratusan mahasiswa se-Jabodetabek kembali turun aksi menggeruduk Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Rabu sore (5/4).
“Kami kembali hadir hari ini untuk terus mengingatkan bahwa hari ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja," ujar Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa FISIP UIN Jakarta, Sulthan Raffi dam orasinya.
Kata Sulthan, keputusan DPR mensahkan Perppu Ciptaker sama sekali tidak ada urgensi atau alasan mendesak. Begitu juga, adanya kecacatan secara formil dan materil.
Selain soal Perppu Ciptaker, lanjutnya, mereka turun ke jalan karena kecewa terhadap aksi-aksi di setiap daerah yang kerap kali mendapat tindakan represif aparat kepolisian.
“Kami menyaksikan kebengisan aparat kepolisian terhadap kawan-kawan kami di daerah, yang direpresi dengan begitu kejam, kami juga mengecam hal tersebut,” tegasnya.
Dia menegaskan bahwa pemerintah hari ini sudah terlalu jauh dalam menentukan kebijakan yang merugikan rakyat. Untuk itu, elemen mahasiswa akan terus menggelar aksi sampai tuntutan-tuntutan dipenuhi pemerintah.
“Jika pemerintah terus abai dan tuli, maka aksi ini akan terus berlanjut, massa pun akan berlipat ganda,” tandasnya.