Baru beberapa bulan menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sudah merombak sejumlah hasil kerja yang menjadi warisan dari Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, yakni Anies Baswedan.
Tak hanya merombak berbagai direksi di beberapa perusahaan Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT), ia juga merombak jabatan di tingkat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, serta melakukan upaya “bersih-bersih” terhadap beberapa fasilitas umum, sehingga menjadi penilaian miring warganet dan kalangan komunitas.
Berikut adalah pekerjaan Heru Budi yang telah merombak atau “bersih-bersih” dari peninggalan hasil kerja Anies:
1. Fasilitas Umum
Trotoar yang dibangun pada era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini oleh Heru Budi sudah berganti menjadi jalan raya.
Hal ini imbas kebijakan rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan pertigaan lampu merah Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (14/4/2023) yang disinyalir untuk mengurai kemacetan.
Selain jalur pejalan kaki atau pedestrian yang lenyap, jalur sepeda pun ikut tersisihkan dan hal ini pun menuai kritik dari Komunikasi Bike2Work Indonesia.
Melalui akun twitternya @B2WIndonesia menilai telah hilangnya jalur pedestrian dan jalur pesepada di kawasan ini sebagai berita duka bagi warga DKI Jakarta.
“Telah hilang jalur pedestrian dan jalur sepeda di Jalan Santa, Jakarta Selatan. Dalihnya: ‘solusi macet’,” ujar akun @B2WIndonesia dikutip Senin (17/4/2023).
Komunitas ini juga mengakui tentu sulit menepis berbagai kecurigaan terhadap Heru yang dianggap ingin menghapus jejak kebaikan peradaban kota.
“Melanjutkan cara mengatasi kemacetan Ibu Kota dengan langkah-langkah tak substansial, jalur sepeda dan jalur pedestrian pun dihapus,” ungkapnya.
“Ini melawan kecenderungan di kota-kota di dunia yang justru mulai memprioritaskan manusia, bukan kendaraan bermotor,” sambungnya.
Tak hanya itu, ia juga sempat menyindir Heru Budi dengan menyatakan bahwa masih ada lebih dari 100 kilomerer jalur sepeda yang bisa dihapus, mumpung Heru masih menjabat sebagai Pj Gubernur.
“Anak kesayangan pakde @jokowi ko ngenee tooh pak,” imbuh akun @B2WIndonesia.
2. Tak Bentuk TGUPP
Sejak awal menjabat, Heru sudah menegaskan tidak akan membentuk Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), untuk membantu pekerjaan di masa pemerintahannya selama dua tahun ke depan.
“TGUPP semua bagus, tetapi saya ingin memaksimalkan dinas-dinas yang ada. Mungkin diperkuat (dengan) asisten, ada tenaga ahli, asisten ahli,” tegas Heru di Jakarta, dikutip Senin (17/4/2023).
3. Jakarta Miliki Slogan Baru
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki slogan baru “Sukses Jakarta untuk Indonesia” untuk mendukung perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur.
Tagline ini disinyalir akan menggantikan slogan lama di era Anies Baswedan dengan narasi ‘Kota Kolaborasi’.
“Hal ini untuk mendukung, sekaligus mengajak masyarakat Jakarta, untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara, serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD (Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026),” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI, Raides Aryanto dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (17/4/2023).
“Dalam pelaksanaan RPD ini, Pemprov DKI Jakarta juga masih akan melanjutkan semangat kolaborasi yang sudah terbangun di Jakarta untuk bersama-sama membangun kota, utamanya dalam menyelesaikan sejumlah isu strategis dengan berbagai program,” tandasnya.
Diketahui, pelaksanaan RPD akan fokus pada tiga isu prioritas sebagaimana yang diarahkan oleh Heru, sejak awal menjabat pada 17 Oktober 2022 lalu, yakni terkait dengan penanganan kemacetan, penanggulangan banjir, dan antisipasi proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi.
4. Perombakan Direksi PT MRT dan LRT
Pada awal masa jabatannya, Heru diketahui merombak jajaran direksi MRT Jakarta.
Ia menunjuk Direktur Utama (Dirut) PT MRT baru, yakni Tuhiyat menggantikan Mohamad Aprindy pada Oktober 2022 lalu.
Padahal Aprindy baru saja diangkat oleh Gubernur DKI Jakarta Anies pada Juli 2022 atau beberapa bulan sebelum Anies lengser.
“Pak Tuhiyat ditunjuk sebagai Dirut itu kan tentu beliau dari sejak awal berdirinya MRT sudah paham (mengenai MRT),” ucap Heru di Jakarta, dikutip Senin (17/4/2023).
Tak hanya direksi PT MRT, direksi LRT Jakarta pun melengserkan Komisaris LRT Jakarta Tatak Ujiyati.
Corporate Secretary LRT Jakarta Sheila Indira Maharshi mengatakan hal ini sudah sesuai peraturan, pergantian atau pengangkatan komisaris dan direksi anak usaha BUMD harus telah mendapatkan persetujuan gubernur.
5. Rombak Pejabat Pemprov DKI Jakarta
Tak hanya merombak sejumlah direksi di PT MRT dan LRT Jakarta, Heru juga melakukan mutasi jabatan besar-besaran di era kepemimpinannya.
Ia mengganti Sekretaris Daerah (Sekda) Marullah Matali dengan Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah DKI Uus Kuswanto sebagai Pj Sekda DKI Jakarta.
Kontan saja, perombakan ini tentu menuai berbagai kritik, namun Heru meminta mutasi jabatan ini tidak disalahpahami.
“Perlu saya sampaikan di sini bahwa tugas Pak Deputi, di mana nanti beliau akan membantu saya. Jadi jangan disalahpahamkan, bahwa saya membutuhkan Pak Marullah dalam skala yang lebih besar,” kata Heru di Balai Kota Jakarta, dikutip Senin (17/4/2023).
Selain itu, ia juga merombak jajaran pejabat tinggi pratama pada sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI. Terdapat sejumlah pejabat yang dicopot dan dilantik oleh Heru. Namun, acara ini digelar secara tertutup.