Mantan Penasehat KPK periode 2005-2013, Dr. Abdullah Hehamahua S.H., M.M., membocorkan soal dua sosok opung yang benar-benar menguasai Indonesia saat ini dan bukannya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mulanya, Abdullah Hehamahua menyoroti persoalan temuan transaksi mencurigakan Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dibongkar Menko Polhukam Mahfud MD.
Tampak adanya upaya saling menyandera antara Komisi III DPR dan pejabat tertentu sehingga perkara tersebut tampaknya enggan untuk dibongkar.
“Itulah sengkarutnya sekarang karena saling menyandera antara Komisi III dengan pejabat tertentu dan pejabat tertentu dengan sama-sama pejabat yang lain,” ujar Abdullah, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis (6/4/2023).
Sayangnya, Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai lembaga antirasuah justru diberangus wewenangnya sehingga tidak bisa bergerak banyak.
“Sehingga demikian maka ketika KPK sudah diberangus oleh Jokowi yang mengandemen Undang-Undang KPK, maka sekarang itu sudah tidak bisa lagi bergerak banyak,” ujar Abdullah.
Oleh karena itu, Abdullah menyimpulkan Indonesia hari ini dikuasai oleh dua sosok opung yang berada di Istana dan di KPK.
Opung yang dimaksud berada di Istana sudah banyak diketahui orang yaitu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang juga kerap dijuluki sebagai Lord Luhut.
Adapun opung di KPK diduga adalah sosok Tumpak Hatarongan Panggabean yang sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua KPK.
“Sering saya katakan dua orang yang berkuasa hari ini di Indonesia itu dua opung. Opung di kabinet itu LBP. Opung di KPK itu ada THP. THP itu Ketua Dewan Pengawas yang dipilih oleh presiden,” ujar Abdullah.