Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah meyakini skandal transaksi Rp349 triliiun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak akan dilanjutkan.
Fahri meyakini di Komisi III DPR kembali terjadi persekongkolan usai rapat bersama Mahfud yang digelar pada Rabu (29/3/2023).
“Sekarang di ruang eksekutif nih dugaan saya ini udah mulai ngunci nih. Karena begitu sampai ke DPR, persekongkolan berikutnya bermain lagi. Sebab malam ini setelah orang atau di tengah orang-orang rapat itu orang mulai ketemu di luar lagi dengan geng-geng itu,” ujar Fahri, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (5/4/2023).
Fahri kemudian menyebut Mahfud mengambil keuntungan dari situasi yang hebob akibat transaksi mencurigakan di Kemenkeu dibongkar.
Dugaannya berlanjut pada langkah DPR untuk menghentikan pengusutan transaksi mencurigakan yang ditemukan di Kementerian yang dipimpin Sri Mulyani itu.
“Itu udah ada rapat lagi di luar itu. kalau begitu bilangin nanti temen-temen jangan diterusin itu, cukup rapatnya sampai sini aja. Nggak usah itu bikin yang namanya angket dan sebagainya. Cukuplah di sini aja,” ujar Fahri.
“Rakyat udah seneng malam ini. Pak Mahfud juga udah dapat tempat. Dah hentikan aja lah. Nanti kita di kementerian kita koordinasikan lagi,” sambungnya.
Menko Polhukam Mahfud MD tengah menjadi sorotan imbas temuan transaksi mencurigakan Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diungkapnya.
Soal transaksi mencurigakan tersebut ditemukan PPATK usai Mahfud meminta menyelidiki kasus lain di luar kasus mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.
Mahfud bahkan terlibat saling adu gertak di DPR terkait hal tersebut saat menghadiri rapat bersama Komisi III DPR RI belum lama ini.