Pemilik perusahaan mobil listrik Tesla, Elon Musk, membangun pabrik baterai mobil listrik di China. Pabrik yang akan dibangun di Shanghai itu, kembali mendahului wacana soal program serupa di Indonesia.
"Pabrik baterai kendaraan listrik dengan daya besar (Megapack) di Shanghai ini akan menambah kapasitas pabrik serupa di California, Amerika Serikat (AS)," kata Elon Musk di akun twitternya, dikutip Selasa (11/4).
Dalam cuitan itu, dia juga menautkan foto penandatanganan kerja sama pembangunan proyek tersebut, yang telah dilangsungkan di China pada Selasa (4/4). Pabrik baterai mobil listrik itu akan dibangun akhir tahun ini dan ditargetkan mulai produksi pada musim panas 2024.
Pabrik di Shanghai akan dapat memproduksi 10 ribu unit megapack per tahun. Megapack adalah baterai yang punya kapasitas sangat besar. Jenis baterai serupa telah diproduksi Tesla dari pabrik mereka di California sebanyak 10 ribu unit per tahun.
Sebelumnya pada 2019, Tesla telah membangun pabrik mobil listrik di Shanghai. Pabrik yang mampu memproduksi 22 ribu unit mobil per pekan itu, merupakan pabrik pertama mereka di luar AS.
Selain di China, Tesla juga mendirikan unit produksi mobil listrik di dekat Berlin, Jerman, serta telah mengumumkan rencana pendirian pabrik baru di Monterrey, Meksiko.
Rencana Investasi Tesla di Indonesia Disalip Lagi
Sebelumnya Pemerintah Indonesia telah berulang kali menawari Elon Musk untuk membangun pabrik Tesla dan baterai mobil listrik-nya. Bahkan Presiden Jokowi dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, telah menemui langsung Elon Musk di kantor SpaceX di Boca Chica, Amerika Serikat, pada 14 Mei 2022 lalu.
Meski investasi itu belum juga terwujud, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Pandjaitan memastikan pemerintah masih berproses menggaet Tesla ke Indonesia.
"Kalau Tesla kami ada NDA (non-disclosure agreement), jadi kami tidak bisa buka. Tapi yang bisa saya pastikan kami sih masih berbicara dengan Tesla," kata Luhut di Gelora Bung Karno, Jumat (13/1).