Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menkopolhukam Mahfud MD disebut akan memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 jika PDIP memasangkan keduanya.
Namun ternyata Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mempunyai latar belakang berbeda dalam kasus korupsi, hal ini disampaikan pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto.
Menurutnya, Mahfud MD merupakan sosok yang tegas memberantas korupsi, sedangkan Ganjar Pranowo pernah berkaitan dengan kasus korupsi KTP elektronik atau e-KTP.
"Yang satu pemberantas korupsi, lainnya beraroma kasus KTP elektronik," beber Gigin dikutip WE NewsWorthy dari Twitter @giginpraginanto, Senin (10/4).
Sebelumnya, Budayawan sekaligus pengamat politik, Eros Djarot mengemukakan Jika PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024, maka hal itu berpotensi besar untuk mengalahkan Koalisi Kebangsaan. Apalagi jika menggandengkan Ganjar, dengan sosok yang merepresentasikan sebagai pemberantas korupsi, Mahfud MD.
Menurut Eros, duet Ganjar - Mahfud akan menjadi pasangan yang sulit dikalahkan. Ganjar menjadi sosok pemimpin tertinggi yang diidamkan masyarakat lewat terobosan dan sifat merakyatnya, sementara Mahfud bisa menjadi pelengkap untuk mewujudkan pemerintahan yang tegas dan bersih.
"Saat ini, Indonesia memerlukan sosok pemimpin seperti itu. Mau berhadapan dengan Koalisi Kebangsaan maupun koalisi sebesar apapun, pasangan ini saya yakin akan jadi pemenang. Track record keduanya jelas kok. Clear," kata Eros, Jakarta, Minggu (8/4/2023).
Jika track record Ganjar bisa dilihat dari kepuasan masyarakat lewat lembaga-lembaga survei, maka Mahfud MD, kata Eros memiliki riwayat sangat tegas dalam pemberantasan korupsi. Eros kemudian mengisahkan keberanian Mahfud MD membuka skandal di Kementerian Keuangan. Bahkan dia juga menyebut ketegasan Mahfud MD saat berhadapan dengan anggota legislatif.
"Karakter seperti itulah yang cocok mendampingi Ganjar. Jika Ganjar mampu mewujudkan clean goverment, maka kekuatan itu perlu ditambah dengan keberanian pemberantasan korupsi," katanya.
Meski selama ini elektabilitas Mahfud MD masih rendah, Eros tidak terlalu mempersoalkan hal tersebut. Menurutnya, konsistensi yang ditunjukkan Mahfud itu akan dengan sendirinya mendongkrak elektabilitasnya. Apalagi setelah dideklarasikan.
"Apalagi keduanya tidak memiliki beban sejarah apapun. Sosok seperti itulah yang tepat untuk menata Indonesia ke depan," katanya.