Setelah muncul rekaman 'Pak Menteri dapat dari Firli' terkait dugaan kebocoran dokumen rahasia, kini beredar chat diduga pimpinan KPK dengan seseorang pejabat ESDM. Komunikasi pesan itu diduga antara Wakil Ketua KPK dengan pejabat ESDM.
Ada beberapa potongan percakapan keduanya yang diduga membahas soal bisnis. Diawali dengan perkenalan dari pihak yang diduga pimpinan KPK pada 12 Oktober 2022. Chat itu ditujukan pada penerima tertulis atas nama Idris Sihite yang diduga ialah Kepala Biro Hukum Ditjen Minerba Kementerian ESDM.
Chat selanjutnya ialah pada 19 Oktober 2022. Belum jelas konteks dalam percakapan yang terjadi. Hanya dalam salah satu bagian, pihak yang diduga Pimpinan KPK itu menyampaikan soal cari duit dengan buka kantor.
Berikut potongan percakapan yang diunggah akun Twitter @dimdim0783:
Diduga Pimpinan KPK: Waduh, masi bisalah kita cari duit, saya sdh buka kantor dgn teman, tp sy madi main di belakang layar, kita bisa bergabunglah main di belakang layar 😁😁😁 RHS cuma tuk konsumsi kita aja 😁😁😁
Diduga Idris Sihite: Mantaaaaap pak
Diduga Pimpinan KPK: Iya, sy pun agak terlambat tp sejak thn 2012 sy mulai diminta teman2 tuk bantu2 di perusahaan mereka tp tdk full time. Hal tsb sy lakoni krs sy sadar bhw tdk ada pimpinan Kejaksaan yg mau perhatikan kita, jd sy perlu berpikir n menyikapi langkah yg tepat tuk mengatasi kebutuhan hidup di Jkt ini yg penuh tantangan hidup.
Sekarang sy mulai coba buka kantor dgn teman, salah 1 kawan saya marga purba, bukan dr Kejaksaan. Kerjaan sy carikan klien, diskusi dgn klien n ikut membuat konsep yg akan dikerjakan, nanti teman2 yg maju siang atau negosiasi dgn pihak lawan.
Kalau kita cuma harap gaji, ras (chat terputus)
Diduga Idris Sihite: Bagus sekali pak
kumparan mencoba menelusuri nomor telepon yang tercantum sebagai pengirim chat awal. Berdasarkan penelusuran melalui Getcontact, nomor itu tersimpan atas nama Johanis Tanak, Wakil Ketua KPK.
Percakapan di atas diduga terjadi pada 12 dan 20 Oktober 2022. Untuk Johanis Tanak, Komisi III DPR memilihnya menjadi Wakil Ketua KPK menggantikan Lili Pintauli pada 28 September 2022. Sehari kemudian, pemilihannya diresmikan dalam Rapat Paripurna DPR. Johanis Tanak yang juga mantan pejabat di Kejagung ini membacakan sumpah jabatan di Istana Merdeka pada 28 Oktober 2022.