Pemecatan Brigjen Endar Priantoro dari jabatan Direktur Penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut-sebut bukan karena penanganan kasus Formula E DKI Jakarta.
Alasan dibalik Ketua KPK Firli Bahuri mencopot Endar Priantoro diduga karena jenderal bintang satu itu mengetahui kasus lain. Hal tersebut disampaikan oleh akun Twitter @paijodirajo.
Kasus lain itu, disebut melibatkan Firli Bahuri dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Mengutip pemberitaan soal Ketua KPK yang diduga tersandung kebocoran dokumen penyelidikan, pemilik akun @paijodirajo meyakini bahwa pemecatan Endar karena perkara ini.
“Akhirnya jelas, ngototnya Firli ingin mengamblikan Dirlid KPK bukan karena kasus Formula E, tapi terkait kasus ESDM,” tulis akun Twitter @paijodirajo, Sabtu (8/4/2023).
Melansir berbagai sumber, pemilik akun tersebut adalah mantan penyelidik KPK, Aulia Postiera. Ia menduga Firli melakukan dua pelanggaran atas kasus ESDM tersebut, yaitu etik dan pidana. Dan hal itu diketahui oleh Endar.
"Ada 2 dugaan pelanggaran etik dan pidana yang dilakukan Firli: 1. Berhubungan langsung dengan pihak berperkara; 2. Dugaan penerimaan suap. Diduga Endar tau dan punya bukti," cuitnya.
Penyelidikan tersebut terkait kasus dugaan korupsi pembayaran tunjangan kinerja (tukin) pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM. Firli dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK karena diduga terlibat kebocoran dokumennya.
Anggota Dewas KPK, Albertina Ho pun membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya disebut akan segera menindaklanjuti dengan terlebih dahulu melakukan tahap administrasi. Kemudian, baru dianalisis dan meminta klarifikasi.
Menurut informasi yang beredar, tim penindakan KPK menemukan dokumen yang mirip dengan hasil penggeledahan Kantor Kementerian ESDM, di ruangan Kepala Biro Hukum, Senin (27/3/2023). Isinya rahasia dan hanya dijadikan sebagai laporan penyelidikan kepada pimpinan KPK.
Sementara, tujuan pembocoran laporan penyelidikan itu diyakini menjadi pengingat bagi Kepala Biro Hukum untuk waspada terhadap berhati-hati penindakan KPK. Padahal, maksud KPK menggelar operasi tertutup untuk mengungkap korupsi. Namun, malah sia-sia.
Atas kabar tersebut, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, membantah Firli Bahuri terlibat dalam pembocoran dokumen rahasia. Dikatakan, proses penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementerian ESDM telah selesai dan kini statusnya sudah naik ke tahap penyidikan.
"Sejauh ini informasi (Firli Bahuri membocorkan dokumen) yang kami terima, tidak benar ya seperti apa yang dituduhkan tersebut," beber Ali memastikan, pada Kamis (6/4/2023).