Pengamat Politik Rocky Gerung sempat menuntut pertanggungjawaban Menko Polhukam Mahfud MD terkait transaksi mencurigakan sebesar Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Sebelumnya Rocky meminta Mahfud untuk bertanggung jawab membuktikan persoalan tersebut karena baik Sri Mulyani maupun PPATK terkesan tidak mau membukanya.
“Mau Sri Mulyani nggak ngaku mau PPATK nggak ngaku, beban pembuktikan sekarang ada pada saudara yang ada teman kita yaitu Profesor Doktor Mahfud MD,” ujar Rocky
Tampaknya Rocky tidak main-main dengan ucapannya. Begitu mendengar bahwa Mahfud saat ini sedang berada di Australia, Rocky mengatakan akan menjemputnya di bandara.
“Pak Mahfud pulang dari Australia kita bakal jemput sama-sama di bandara terus kita minta dia bikin konfrensi pers tentang apa ujungnya soal Rp300 Triliun ini,” ujar Rocky, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Jumat (17/3/23).
Alasan Rocky menuntut klarifikasi Mahfud karena Mahfud lah pertama memulai dengan mengatakan ditemukannya trasaksi mencurigakan di Kemenkeu.
Seandainya Mahfud tidak menuntaskannya, justru tampak seperti Mahfud menyebar isu untuk kepentingannya sendiri.
“Dia yang mulai, kalau dia tidak tuntaskan orang merasa Mahfud Ini sekadar sebar isu untuk kepentingan dia sendiri,” ujar Rocky.
Ahli filsafat ini meyakini Mahfud tidak ada asal bicara soal transaksi mencurigakan di Kemenkeu melainkan juga terkait reputasinya. Oleh karena itu reputasi Mahfud dalam hal ini dipertaruhkan.
“Jadi bayangkan Mahfud MD sampai di bandara, tiba-tiba ‘Oh ternyata saya salah’, hancurlah reputasi Mahfud,” ujar Rocky.