Politikus Golkar sekaligus loyalis Anies Baswedan, Andi Sinulingga menyoroti pengakuan dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah terkait hebohnya video bagi-bagi amplop merah dengan logo partai berisi uang kepada jamaah masjid.
Hal itu ditanggapi Andi Sinulingga melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Andi Sinulingga menyinggung sikap Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terhadap Anies Baswedan, sosok yang bakal maju di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.
Andi Sinulingga pun mengatakan bahwa Bawaslu lebih berani dan merasa tak ada resiko yang dihadapi terkait kekuasaan.
"Meski Anies tak melanggar apapun, @bawaslu_RI tentu lebih berani menyerang dan berhadapan dgn Anies, mereka merasa tak ada resiko kekuasaan yg harus di hadapi," tutur Andi Sinulingga dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Senin (27/3).
Andi Sinulingga pun menyinggung posisi Bawaslu yang sudah tampak jelas padahal Pemilihan Umum atau Pemilu belum digelar.
"Pertandingan belum di gelar, sang wasit sudah menunjukkan di pihak mana dia berposisi," imbuhnya.
Sementara itu, Said Abdullah meluruskan soal rekaman video bagi-bagi amplop berwarna merah berlambang PDIP di sebuah masjid yang viral di media sosial. Amplop berisi uang tunai tersebut diklaim merupakan zakat yang dia bagikan ke masyarakat.
"Lah saya kan dari PDIP, saya tunjukin kader PDIP bayar zakat juga dong," kata Said dikutip dari merdeka.com, Senin (27/3/2023).
Sehingga terkait adanya foto dan logo partai dalam amplop tersebut, kata Said, hal itu sebagai identitas dirinya sebagai kader PDIP yang diwajibkan membayar zakat.
"Itu seluruh lader PDIP diwajibkan mengeluarkan zakat bagi yang mampu," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar video orang yang bagi-bagi amplop merah dengan logo PDIP. Video tersebut diunggah oleh akun @Aiek_Speechless. Di dalam video, tampak seorang pria membagikan amplop warna merah kepada para jamaah salat lainnya.
Pemilik akun menyebut ada gambar simbol PDIP pada amplop yang diterimanya dan amplop tersebut berii uang tunai Rp300 ribu. Ia pun mempertanyakan maksud pembagian amplop tersebut mengingat sudah ada larangan bahwa rumah ibadah seperti masjid tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik.
"Katanya Masjid tak boleh buat kegiatan politik?! Lalu, yg dilakukan @PDI_Perjuangan ini apa namanya?! Bagi-bagi amplop merah simbol PDIP isi Rp300ribu," ujar akun tersebut.