Pengamat politik Rocky Gerung menyodorkan hubungan Menteri Keuangan Sri Mulyani, PPTAK, dan Menko Polhukam Mahfud MD, sehingga tidak heran jika transaksi janggal Rp300 triliun di Kemenkeu kini melempem.
Hal ini karena PPATK mengungkapkan bahwa tidak ada tindak korupsi dalam temuan transaksi janggal ratusan triliun di Kemenkeu, padahal sebelumnya ngotot telah menyerahkan laporan sebanyak 200 kali.
Rocky menilai saat ini justru Mahfud MD lah yang harus melakukan pembuktian terhadap klaimnya mengenai angka tersebut.
“Mahfud yang memulai ini dia harus meneruskan logikanya bahwa ini korupsi dan pencucian uang,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersamaHersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip Jumat, (17/3/23).
“Mau Sri Mulyani dan PPATK Nggak ngaku, beban pembuktian kini ada pada teman kita, Prof. Dr, Mahfud MD,” tambahnya.
Bukannya tanpa alasan, Rocky menyinggung sikap ngotot Mahfud yang sebelumnya juga mengungkapkan laporan terkait 300 Triliun tersebut ada datanya dan sudah lama dilaporkan namun minim respons dari Kemenkeu.
Menurut Rocky, kengototan inilah yang menimbulkan pertanyaan sehingga Mahfud punya “beban” pembuktian terkait sikapnya tersebut, dan ternyata ada hubungan antara ketiganya.
“Kalau nggak mau didengar kenapa ngotot? Jadi hal lucu itu bisa dengan mudah kita analisis bahwa di dalamnya ada tukar tambah politik antara Sri Mulyani dengan PPATK dan antara PPATK dengan istana yang diwakili Mahfud. Segitiga ini akan dibongkar pada waktunya,” ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud MD menyebut ada transaksi mencurigakan senilai Rp300 Triliun di lingkup Kemenkeu.
"Sesudah diakumulasikan semua melibatkan 460 orang lebih di kementerian itu yang akumulasi terhadap transaksi yang mencurigakan itu bergerak di sekitar Rp300 triliun," kata Mahfud, dalam video Youtube di kanal Kemenkopolhukam, beberapa waktu lalu.