Publik akan mencurigai Menko Polhukam, Mahfud MD, dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati ada kongkalikong, jika temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal transaksi janggal Rp300 triliun tidak ditindaklanjuti.
Kecurigaan soal kongkalikong itu bisa dimulai saat Mahfud dan Sri Mulyani duduk bersebelahan di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Wakil Presiden (Wapres), Maruf Amin, di Kempinski Grand Ballroom, Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (11/3).
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, turut menyoroti posisi duduk Mahfud MD dan Sri Mulyani pada acara ulang tahun itu. Mengingat, belakangan Menko Polhukam itu gencar mengungkap kejanggalan transaksi Rp300 triliun di Kemenkeu.
"Jika pengusutan kasus transaksi janggal itu tidak tuntas, tentu publik menganggap duduk berdekatan antara Mahfud MD dan Sri Mulyani itu diselipi pembicaraan khusus," tutur Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, melalui pesan singkat, Minggu (12/3).
Pembicaraan khusus itu, kata Muslim, bisa dianggap kongkalikong, jika pada akhirnya penyelesaian temuan PPATK tersebut "memble" alias "masuk angin".
"Apakah ada deal-deal gelap di pemerintahan, sehingga baru terungkap sekarang, padahal PPATK telah mengirim 200 laporan ke Kemenkeu. Dan di mana suara Jokowi sebagai kepala pemerintahan? Padahal urusan Sambo saja dia ikut bersuara," pungkas Muslim.