Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dikabarkan menitipkan surat kepada seorang Pilot Susi Air yang mendarat di Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Kamis (16/3) kemarin.
Surat tersebut berisi tentang seruan kepada publik bahwa penyanderaan Kapten Philip Mark Mehrtens yang mereka lakukan adalah bentuk upaya kelompok Egianus Kogoya untuk mendapat pendapat pengakuan dunia Internasional agar Papua merdeka.
Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani mengonfirmasi hal itu. Faizal menyebut proses penyerahan surat kepada Pilot berkebangsaan Afrika Selatan berinisial LR itu juga terekam dalam video yang didapatkan oleh aparat keamanan.
"Iya benar ada penyerahan surat ke Pilot Susi Air, di Distrik Jila, kemarin," ujarnya saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (17/3).
Faizal menjelaskan dalam video yang didapatkan, surat tersebut diserahkan kepada LR oleh seseorang yang diduga pimpinan kelompok tersebut dengan menggunakan kantung plastik merah.
Dalam video yang sama juga disebut terlihat anggota KKB memegang sebuah senjata api laras panjang. Meski begitu, ia memastikan tidak ada upaya kekerasan yang dialami oleh Pilot Susi Air.
"Tidak ada (upaya kekerasan). Setelah surat diberikan mereka melepas pilotnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Faizal mengatakan petugas juga telah berkoordinasi dengan pihak Susi Air terkait penyerahan surat tersebut.
Nantinya, kata dia, petugas juga akan memeriksa LR selaku penerima surat dari anggota KKB yang diduga dari wilayah Mimika.
"Kita telah berkoordinasi dengan pihak Susi Air untuk pemeriksaan terhadap pilot," pungkasnya.