Jurnalis Senior Karni Ilyas menyoroti terkait Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang memblokir 40 rekening terkait pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rafael Alun Trisambodo dengan nilai transaksinya yang diduga capai Rp500 miliar.
Hal ini ditanggapi Karni Ilyas dalam akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Karni Ilyas mengutarakan betapa ironinya negeri ini.
Baca Juga: Heboh Kasus Rafael Alun Saat Ini, Eko Kuntadhi Ungkit Jokowi Pernah Ajukan UU Perampasan Harta untuk Para Pelaku Korupsi
Karni Ilyas pun menyinggung kasus ibu hamil yang meninggal dunia usai dugaan penolakan rumah sakit di Subang, Jawa Barat. Di sisi lain, berbarengan ada kasus pegawai pajak yang sedang heboh sekaligus soal dugaan transaksi mencurigakan di Kemenkeu sebesar Rp300 miliar.
"Ironinya negeriku. Di sini seorang ibu hamil mau melahirkan, ditolak rumah sakit hingga meninggal. Sementara di sana seorang pejabat ketahuan punya rekening Rp500 milyar dan kpnon ada transaksi mencurigakan sebesar Rp300 T di satu kementrian," tutur Karni Ilyas dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Minggu (12/3).
Ironinya negeriku. Di sini seorang ibu hamil mau melahirkan, ditolak rumah sakit hingga meninggal. Sementara di sana seorang pejabat ketahuan punya rekening Rp 500 milyar dan kpnon ada transaksi mencurigakan sebesar Rp 300 T di satu kementrian.?
Sementara itu, terkait laporan temuan transaksi janggal sebesar Rp300 triliun di Kemenkeu, hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD. Ia bahkan menyebut, pergerakan uang di Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai itu mencapai Rp300 triliun.
"Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya tidak sampai triliunan, hanya ratusan miliar. Sekarang hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira Rp 300 triliun itu, harus dilacak," ujar Mahfud MD, dikutip dari Suara.com.
Ia mengakui, alasan dirinya mengungkapkan hal ini kepada publik lantaran saat ini sulit untuk menyembunyikan sesuatu hal.
"Ini yang saya sampaikan tidak hoaks, ada datanya tertulis," kata dia.
Namun disampaikan Mahfud MD, dirinya belum mengetahui apakah transaksi mencurigakan tersebut berkaitan dengan Rafael Alun Trisambodo yang belakangan diketahui memiliki mutasi uang Rp500 miliar.