Sosiolog, Musni Umar membantah tudingan bahwa bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan adalah sosok yang radikal.
Dia menduga isu radikalisme, terorisme, dan konflik antar-agama yang dikaitkan ke Anies Baswedan dilakukan oleh orang yang sama.
Hal itu disampaikan Musni Umar dalam akun Twitter pribadinya, pada Jumat 17 Maret 2023.
"Isu yg dimainkan utk mendiskreditkan Anies Baswedan dengan memasang spanduk di berbagai daerah yg didatangi termasuk di Surabaya, selalu sama yaitu Isu khilafah, radikalisme, terorisme, politik identitas. Pada hal Anies tdk pernah ngomongin soal tsb apalagi melakukannya," ujar dia seperti dikutip WE Newsworthy.
"Saya menduga pelakunya sama, tetapi rakyat sudah cerdas tidak terpengaruh," pungkasnya.
Diketahui, mantan Gubernur DKI Jakarta ANies Baswedan kini sibuk melakukan safari politik ke berbagai daerah di Indonesia.
Sayangnya safari politik Anies itu tidak berjalan mulus lantaran Anies sempat ditolak untuk safari politik di Jawa Timur.
Kedatangan Anies ditolak oleh kelompok yang mengatas namakan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB). PNIB memasang spanduk di sejumlah titik kota di Surabaya.
Salah satu spanduk itu juga dipasang di sekitar Masjid Al Akbar Surabaya, hingga Kebun Binatang.
Spanduk penolakan kedatangan Anies juga dipasang di Masjid Rahmat, Taman Bungkul dan sekitar Tunjungan Plaza.
"PNIB Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia tolak khilafah, radikalisme, terorisme politik identitas ayat & mayat seperti Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta," isi dalam spanduk yang dipasang di beberapa titik ramai.