Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Gembong OPM Marah Mau Hancurkan Solar Cell Jenderal Maruli, Warga Siapkan Senjata Perang Membela TNI




 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) secara perlahan tapi pasti telah berhasil membuka pintu kehidupan baru bagi masyarakat pedalaman Papua guna menuju kehidupan yang lebih baik dan bahagia.

Satu contoh nyata dari perjuangan Kostrad untuk menciptakan kehidupan baru terlihat jelas di Kabupaten Intan Jaya.

Intan Jaya ini merupakan salah satu kabupaten terpencil di Indonesia, letaknya di pedalaman Papua Tengah yang tak bisa ditembus melalui jalur darat. Satu-satunya akses menuju ke sana hanya melalui udara.

Sejak wilayah ini mulai dihuni manusia, kehidupan masyarakatnya sangat memprihatinkan. Masyarakat di sana tak pernah sama sekali menikmati fasilitas listrik seperti daerah lain di Indonesia.

Jika malam hari tiba, kabupaten ini bagai hilang ditelan gelapnya malam karena ketiadaan penerangan.

Namun kini, secercah harapan mulai hadir. Dalam beberapa bulan terakhir ini, lampu mulai menerangi kehidupan malam masyarakat Intan Jaya.

Lampu-lampu penerangan itu tak mendadak ada begitu saja. Tapi ada sosok-sosok prajurit TNI Angkatan Darat yang berada di balik itu semua.

Jadi ceritanya begini, tahun lalu 2022, TNI mengerahkan satu batalyon elite Kostrad untuk bertugas di Intan Jaya.

Yang dipercaya mengemban amanah itu adalah pasukan tempur dari Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak milik Brigade Infanteri Para Raider 17/Kujang, Divisi Infanteri I.

Dengan dipimpin Komandan Satgas Yonif PR 305, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah, para kesatria Pasukan Tengkorak mulai bertugas di Intan Jaya.

Setiba di sana, berbagai program teritorial sosial kemasyarakatan digelar, tujuan utamanya untuk menggerakkan kembali roda kehidupan masyarakat yang sempat mati suri akibat gangguan keamanan dari kelompok separatis teroris (KST) TPNPB-OPM.

Salah satu program yang diusung Pasukan Tengkorak ialah program penerangan kampung.

Awalnya Pasukan Tengkorak hanya membawa 10 lampu saja ke sana. Lampunya pun bukan sembarang lampu, tapi lampu bertenaga surya alias solar cell.

Menurut Letkol Inf Ardi alias Raja Aibon Kogila, 10 lampu itu merupakan pemberian dari Panglima Kostrad, Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. 10 lampu itu dipasang di dua kampung yaitu Kampung Amaesiga dan Sambili.

Ternyata warga dari kampung lain mau juga tanah kelahiran mereka dipasangi lampu dari program penerangan kampung. Mereka lalu meminta bantuan kepada Pasukan Tengkorak.

Pada suatu kesempatan, Raja Aibon Kogila menyampaikan permintaan masyarakat itu kepada Letjen TNI Maruli.

Hebatnya, orang nomor satu di Kostrad itu malah senang dimintai bantuan dan saat berkunjung ke Intan Jaya pada awal Maret 2023, jebolan Akademi Militer 1992 itu membawa 100 lampu solar cell untuk dihadiahkan kepada masyarakat.

Enggak cuma lampu saja, Letjen TNI Maruli bahkan rela merogoh kocek pribadinya untuk membeli tiang-tiang besi penyangga lampu serta untuk membeli semen dari Timika.

Singkat cerita Pasukan Tengkorak bergerak cepat memasang 100 lampu tenaga matahari itu.

Dan semua lampu terpasang di beberapa kampung di sejumlah distrik. Masyarakat pun dibuat senang dan kini mereka tak takut lagi beraktivitas di malam hari.

Namun, perjuangan Kostrad, Letjen TNI Maruli dan Pasukan Tengkorak untuk bisa membahagiakan masyarakat memicu amarah dari gembong-gembong KST OPM.

Salah satu gembong OPM yang naik pitam ialah Apeni Kobogau. Ia pun mengeluarkan ancaman akan menghancurkan lampu-lampu yang dipasang Pasukan Tengkorak.

Menurut Raja Aibon Kogila dalam siaran resmi yang diterima VIVA Militer, informasi soal ancaman Apeni Kobogau itu didapatkan Letnan Satu Inf Jeffry alias Nambi dari seorang pemuda kampung bernama Agus Sani, sehari setelah dilaksanakan pemasangan lampu solar cell di Kampung Holomama.

Warga siap perang lawan OPM

Informasi soal ancaman dari OPM itu enggak cuma sampai ke Pasukan Tengkorak, tapi ke masyarakat.

Dan masyarakat menyatakan akan siap berperang menghadapi OPM jika Apeni memang sampai nekat turun gunung dan merusak lampu solar cell yang sudah terpasang.

"Bapak. Kita jaga lampu ini dari Shonobi. Kalau itu Apen (Apeni Kobogau-red) datang mau kasih hancur, kita perang. Kita sudah siap panah. Ini pemuda-pemuda semua siap, dan nanti kita tetap lapor ke pos," kata Agus Sani kepada Nambi di Amakanie Kafe Pos Holomama.

Enggak cuma warga Holomama yang akan angkat senjata berperang melawan OPM. Hal yang sama disampaikan masyarakat Kampung Titigi, Kampung Wandoga dan Kampung Bazemba.

Bahkan, Gembala Yakobus Sondegau telah memerintahkan pemuda Bazemba untuk memburu dan membunuh serta memenggal kepala anggota OPM jika nekat merusak lampu.

"Komandan Wira tidak usah bawa senjata. Kami yang jaga. Kalau ada yang ganggu Tentara Raja Aibon Kogila, maka mereka anak-anak yang kasih kejar dan kasih bunuh, kemudian dipenggal kepalanya, dikasihkan ke keluarganya. Sekarang, lampu yang terpasang juga mereka, anak-anak jaga. Apabila ada orang yang tidak bertanggung jawab, ada yang mau kasih rusak, akan mereka kejar dan berhadapan dengan keluarga besar Oktavianus Sondegau," kata Gembala Yakobus Sondegau kepada Lettu Inf Wira Wijaya alias Hercules dan pasukannya saat memasang lampu di Bazemba.

Sementara itu, Raja Aibon Kogila memastikan bahwa enggak cuma masyarakat yang akan memberi pelajaran ke KST OPM jika berani-beraninya mengganggu masyarakat dan merusak fasilitas penerangan, tapi juga para Kesatria Tengkorak dari Karawang.

"Ini kita lakukan demi terwujudnya kesan TNI AD yang humanis. Jadi, jangan sampai muka masam, corak seram atau apapun itu yang kita tampilkan kepada masyarakat. Kita manusia kan punya hati dan perasaan. Jika kita baik, Tuhan pun Insya Allah akan membalas dengan yang baik juga. Buktinya, sekarang masyarakat makin ramai datang ke pos. Mereka tidak ada yang sungkan apalagi takut ketemu kami. Kalau yang takut, berarti mereka KST. Kalau KST mau datang, balik ke NKRI, kita terima. Kalau mereka nyoba, ya kita gassss," kata Raja Aibon Kogila.

Perlu diketahui, enggak cuma lampu penerangan yang telah dipasang Pasukan Tengkorak. Sebelumnya Pasukan Tengkorak juga telah mengatasi penderitaan masyarakat Intan Jaya dalam hal kekurangan air bersih.

Sebab, beberapa kampung telah dapat menikmati fasilitas air bersih tanpa harus jauh-jauh mengambil air sampai hutan dan sungai.

Karena Pasukan Tengkorak telah berhasil mengalirkan air dari sumbernya melalui pipa dan teknologi pompa hydram dalam program TNI AD Manunggal Air yang dicanangkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

"Terima kasih Panglima Kostrad. Meskipun Panglima tidak mendengar secara langsung, kami tahu bahwa program penerangan melalui pemasangan lampu solar cell bantuan Panglima sangat berharga, sekaligus memberikan kebahagiaan bagi masyarakat Intan Jaya, Papua," kata Raja Aibon Kogila.

Sumber Berita / Artikel Asli : viva

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved