Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Bukan Cari Pencitraan buat Dongkrak Elektabilitas, Sikap PDIP Tolak Timnas Israel Demi Pancasila?

 


Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai alasan PDI Perjuangan (PDIP) menolak Timnas Sepakbola Israel U-20 bermain di Piala Dunia U-20 Indonesia merupakan sikap ideologi.

Pangi menilai bahwa dirinya tak melihat adanya hal untuk populisme atau pun hanya untuk pencitraan agar mendapatkan elektoral, dibalik adanya sikap penolakan tersebut.

"Sikap PDIP saya paham bahwa ini bukan hanya untuk populisme, untuk sekedar citra atau hanya untuk memperoleh keuntungan and elektoral bagi PDIP, elektabilitas PDIP kan sudah tinggi leading, untuk apa harus menolak timnas Israel, tapi saya hakul yakin ini soal ideologi Pancasila," kata Pangi saat dihubungi, Senin (27/3/2023).

"Jadi saya enggak mencium sama sekali ada aroma amis berbau politis di balik sikap PDIP menolak timnas Israel untuk kepentingan elektoral semata," sambungnya.

Pangi mengatakan, adanya sikap penolakan terhadap Timnas Israel tersebut bukan lah hal yang mengagetkan.

Menurutnya, jika ada sikap yang mempersilakan Israel tetap bisa main dalam ajang olahraga tersebut, telah mengkhianati amanat konstitusi dan UUD 1945.

"Diksi frasa jelas dan clear bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusian dan peri keadilan. Tidak ada tempat untuk Timnas U-20 Israel karena Israel adalah negara penjajah Palestina," tuturnya. 

Lebih lanjut, Pangi mengatakan, PDIP bukan lah partai yang plin-plan terutama terhadap konstitusi. Menurutnya, justru langkah PDIP sudah tepat dilakukan.

"Jadi kita sangat mendukung apa yang sudah dilakukan PDIP, langkah penolakan PDIP adalah langkah yang sudah tepat, kita bersama PDIP. Partai yang jelas punya ideologi, pembeda dengan partai lain yang terkesan nggak jelas atau plin-plan," pungkasnya.

Pengamat: Isu Tolak Timnas Israel Berisiko untuk PDIP dan Jokowi

Muhammad Iqbal, doktor ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menilai, PDI Perjuangan dan Presiden Joko Widodo sama-sama menghadapi risiko besar dalam pusaran isu penolakan terhadap tim nasional Israel U20.

Elite PDI Perjuangan, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sudah menunjukkan sikap menolak kehadiran Israel dalam Piala Dunia U20 di Indonesia, 20 Mei – 11 Juni 2023.

Sementara pemerintah, sebagaimana disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, justru mengingatkan tentang perjuangan Indonesia untuk dipercaya FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

Dengan isu tersebut, Iqbal menilai, PDI Perjuangan ingin mempertahankan kepercayaan basis pemilih dari kalangan Islam nominal agar tidak pindah ke lain partai.

“Retorika (tolak Israel) ini diharapkan jadi sugesti politik bahwa PDIP peduli terhadap Palestina,” katanya, ditulis Senin (27/3/2023). 

Masalahnya, pertambahan suara itu belum tentu signifikan. Suara PDI Perjuangan dalam pemilu kemungkinan bertambah, namun hanya sedikit dari kalangan Islam nominal dan bukan dari kalangan Islam taat atau santri.

Menurut Iqbal, hal ini dikarenakan konstalasi politik domestik di Indonesia berubah. Isu ‘anti-Israel’ bukan satu-satunya isu yang dengan mudah menarik pemilih.

“Rasionalitas pemilih Indonesia semakin teruji untuk menilai seberapa keberpihakan rezim pemerintahan pada kepentingan kesejahteraan dan keadilan sosial ketimbang kepentingan rezim pada oligarki,” kata Iqbal.

Apalagi, menurut Iqbal, selama ini elite politik PDI Perjuangan tak banyak menaruh perhatian terhadap isu Israel dan Palestina.

Iqbal menilai, suara-suara protes yang muncul dari kalangan PDI Perjuangan bisa dianggap tak lebih dari dramaturgi untuk kepentingan politik pemilu saja, yang sangat berbeda dengan visi politik Soekarno pada masa lampau.

“Ini berbeda dengan idealisme komunitas partai atau ormas Islam yang memang dari dulu membela Palestina. Kalau benar murni sebagai bentuk peduli kemanusiaan dan keadilan, bagaimana dengan nasib warga dan lingkungan alam di pegunungan Kendeng dan Wadas yang sampai sekarang masih menyisakan masalah kemanusiaan dan ketidakadilan?” kata Iqbal.

Isu penolakan terhadap tim Israel U20 pada akhirnya menjadi arena tarik-menarik kekuatan antara PDI Perjuangan dan Jokowi.

Citra PDI Perjuangan akan turun, jika ternyata pemerintah membuka pintu bagi Israel untuk bertanding. 

Menurut Iqbal, partai itu akan dinilai tidak memiliki kekuatan atau pengaruh terhadap Presiden Joko Widodo.

Ujung-ujungnya hubungan antara PDI Perjuangan dan Joko Widodo pun akan makin memburuk.

“Kebijakan menerima timnas Israel bisa saja ditafsirkan sebagai bentuk pembangkangan petugas partai terhadap partainya,” kata Iqbal.

Di lain pihak, penerimaan Jokowi terhadap Israel akan berdampak terhadap calon presiden yang akan didukungnya dalam Pemilu 2024.

“Capres yang di-endorse Jokowi di mata pemilih muslim tentu bisa terdiskon cukup besar,” kata Iqbal.

Posisi Ganjar Pranowo sebagai kandidat presiden juga akan semakin turun di mata pemilih muslim.

Pada akhirnya dia akan dianggap tak memiliki daya pengaruh dan tak bisa lepas dari bayang-bayang Jokowi.

“Ganjar tidak bisa menolak titah PDIP. Ketika diperintah untuk lantang menolak tim Israel, pasti lantang dia suarakan. Giliran Jokowi izinkan Israel main, bisa apa Ganjar dan PDIP?” kata Iqbal. 

Sikap PDIP

Penolakan Timnas Israel U-20 dalam salah satu agenda Piala Dunia U-20 di Indonesia, yaitu drawing turnamen dari berbagai pihak berbuntut panjang.

Penolakan Israel yang paling mencuri perhatian yakni dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali, Wayan Koster.

Dampaknya, Indonesia bisa menerima hukuman terberat dari FIFA yakni pembekuan sepakbola secara keseluruhan.

Ganjar dan Koster sendiri sebelumnya sudah mengungkapkan alasan mereka menolak kedatangan Timnas Israel sebagai bentuk dukungan kemerdekaan Palestina sesuai amanat Presiden RI pertama, Soekarno.

Padahal, belakangan Dubes Palestina sudah mengkonfirmasi tidak mempermasalahkan kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20.

Penolakan Israel ternyata tidak muncul dari Ganjar dan koster sebagai individu melainkan juga datang dari pertai yang menaungi mereka, PDI Perjuangan.

Sejumlah DPD sudah menyatakan bahwa mereka menolak Israel dengan alasan yang sama dengan kedua kader mereka tersebut.

Sumber Berita / Artikel Asli : Suara

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved