[BREAKING] Geger Putusan Pemilu Ditunda, Pengamat: Ini Akal Akalan yang Sempurna, Setting Skenario Sangat Matang

 Putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kabulkan gugatan Partai Prima, dan Pemilu ditunda 2 tahun bikin geger publik.

Banyak yang mengkritik putusan Pemilu ditunda yang diketok majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu.

Pengamat politik Tony Rosyid curiga skenario ini memang benar benar skenarip yang disiapkan matang dan akal akalan saja. 

Tony menilai nggak heran nih putusan Pemilu ditunda lewat pengadilan itu akan mengacaukan tahapan Pemilu.

Dia mencurigai banyak yang main seolah olah melawan putusan tersebut, padahal aslinya kepentingan Pemilu ditunda itu memang disiapkan.

Putusan ini dinilai bagian dari skenario mencari celah dengan tahapan pemilu yang sudah berjalan dan kian mepet. 

"Kenapa melalui PN? Dengan jalur ini, akan butuh waktu panjang. Setelah putusan, KPU diminta banding. Pura-puranya all out. Anda bisa hitung, berapa waktu yang dibutuhkan untuk banding? Setelah banding, nanti diskenariokan untuk kasasi," tulis Tony dikutip Harianhaluan.com, Jumat 3 maret 2023.

Menurut Tony, skema tunda Pemilu lewat jalut putusan pengadilan ini merupakan cara yang paling bisa untuk ulur waktu. Seolah semua cara sudah buntu.

"Pada akhirnya ditunda. Ini akal-akalan yang dianggap sempurna. Kalau jelas-jelas PN tidak punya kewenangan untuk tangani kasus pemilu, kenapa putusannya harus dipatuhi. Simple bukan? Abaikan, dan KPU lanjutkan tahapan pemilu. Itu saja, kenapa jadi repot?" tulis Tony. 

Nah pengamat politik ini lebih aneh lagi melihat putusan pengadilan, pemilu ditunda 2 tahun 4 bulan dan 7 hari.

"2 tahun? Mirip isu yang selama ini santer diusulkan Pemilu diundur 2 tahun, apa ini kebetulan?" kata Tony.

Lebih herannya lagi, putusan Pemilu ditunda ini langsung disambut dengan viral video yang mendukung penundaan Pemilu.

"Bahkan dianggap ini tangan Tuhan. Lucu bukan? Setting skenarionya seperti sudah sangat matang. Siapa yang mempersiapkan video itu? Anda masih berpikir ini normal dan wajar?" tulis Tony.(*)

Sumber Berita / Artikel Asli : Haluan