Pegiat media sosial Eko Widodo menyoroti sindiran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengenai parpol membajak kadernya jelang Pilpres 2024.
Menurut dia, pernyataan Megawati itu akan menjadi perang terbuka Megawati dengan Ganjar Pranowo.
Hal itu disampaikan Eko Widodo dalam akun Twitter pribadinya, pada Kamis 12 Januari 2023.
"Perang terbuka Mega VS Ganjar.. Jelas sekali siapa yg dimaksud dalam pidato ketum PDIP tapi GP melawan seolah dapat dukungan kader, jangan dipisah gaes!!," ujar Eko Widodo dikutip Newsworthy.
Sebelumnya, Ketum PDIP Megawati Soerkanorputri tak kunjung mengumumkan nama calon presiden dari partai itu. Perayaan HUT PDIP ke-50 yang sejak awal disebut-sebut akan ada sebuah kejutan, pada kenyataannya tidak.
Megawati hanya memberikan sejumlah pernyataan politik dan bercerita tentang kisah masa lalu. Ganjar Pranowo yang digadang-gadang banyak lembaga survei sebagai kandidat utama capres juga tidak disebutkan namanya.
Mega hanya menyebut beberapa nama seperti Jokowi, Rudi FX dan kader PDIP Tasdi yang menjadi Bupati Purbalingga. Tasdi disebut Mega sukses dari sopir truk dan menjadi bupati.
"Saya suka nangis, gini saja mau nangis, ada sopir truk, dia bisa jadi bupati karena dicintai rakyat. Namanya Tasdi," ujar Megawati terharu dalam pidatonya di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2023).
Memang, Ganjar Pranowo sempat diteriaki 'Presiden' oleh sejumlah kader banteng yang mendatangi perayaan. Namun lagi-lagi hal tersebut tidak langsung membuat Megawati tertarik.
Megawati justru mengingatkan kader agar disiplin dalam menjalankan perintah partai. Megawati bahkan tidak akan segan-segan untuk memecat kader yang tak sehati dengannya.
"Jadi kamu kalau tak bisa mengerti apa yang ibu maksud, jangan ada di PDI Perjuangan, jangan. Lebih baik pindah, keluar, karena di kita yang diperlukan adalah sehati," ujar Megawati.