Peneliti dari Political Economic and Policy Study (PEPS) Anthony Budiawan menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang mengimbau agar partai politik tidak menggunakan politik identitas saat kampanye pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dia menilai Jokowi sulit menjadi panutan masyarakat. Sebab, tindakannya selalu tidak sesuai dengan perkataannya.
Hal itu disampaikan Anthony dalam akun Twitter pribadinya, pada Jumat 13 Januari 2023.
“Jokowi sulit jadi panutan masyarakat, karena banyak tindakan tidak sesuai perkataan, tidak sesuai harapan masyarakat,” ujar Anthony dikutip Newsworthy.
“Misalnya membiarkan isu liar presiden 3 periode, menyuarakan kriteria capres di mana seharusnya netral, dan banyak kontroversial lainnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi tidak terima capresnya Anies Baswedan dianggap memakai politik identitas. Menurutnya, hal tersebut merupakan framing yang menyudutkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
"Anies ada yang menyebut bapak identitas segala macam, itu adalah framing yang ujungnya membohongi rakyat bahkan memfitnah menurut saya," katanya dalam sebuah diskusi di daerah Pakubowono, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1).
Dia mengungkapkan, Anies dari awal tak pernah memakai narasi politik agama. Gus Choi berkata, terjadinya narasi agama karena ulah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pernyataan Ahok yang dimaksud mengenai surah Al Maidah pada tahun 2016. Kala itu pernyataan Ahok yang mengutip surah Al Maidah ayat 51 dinilai menghina Alquran.
"Mari kita lihat dari awal sampai akhir, enggak ada narasi-narasi misalnya Anies itu narasi keagamaan, kaitannya dengan Jakarta ini sebetulnya maaf ya, ini kan sebetulnya bermula dari Ahok," ujarnya.
"Cuma pernyataan yang seperti itu kan menjadi bumerang buat kita semua, awalnya itu kan dari mulutnya Ahok, dari situ kita harus ingat itu," sambung Gus Choi.
Sumber Berita / Artikel Asli : NW Wartaekonomi