Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, menyebut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sudah tidak layak lagi menjabat.
Itu karena, Heru mencabut subsidi untuk warga Jakarta seperti pemberian layanan internet gratis JakWifi yang belum lama ini dikurangi.
Atas tindakan tersebut, Achmad menduga uang dari subsidi-subsidi yang dicabut itu akan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur.
“Saya kok punya dugaan ini subsidi-subsidi yang sifatnya untuk rakyat itu kemudian dicabut-cabutin nanti uangnya untuk membangun infrastruktur,” ujar Achmad, dikutip NewsWorthy dari kanal YouTube Achmad Nur Hidayat pada Rabu (11/1/2023).
Oleh karena itu, Achmad menilai Heru sudah tidak layak menjadi penjabat gubernur lantaran terhitung sudah dua kali mencabut subsidi untuk rakyat.
“Saya kira Heru Budi ini sudah menurut saya dengan dua kali kasus mencabut subisidi ini, menurut saya sudah tidak layak menjadi penjabat di DKI,” tandas Achmad.
Bahkan, pakar sekaligus ekonom ini menuduh tujuan Heru mengurangi layanan wifi gratis JakWifi agar masyarakat DKI Jakarta menjadi bodoh.
Apalagi, seandainya dana untuk layanan tersebut justru dialihkan untuk pembangunan The Great Wall of Jakarta di kawasan Pluit.
“Jadi Jakwifi yang gratis itu dikurangi ini berarti Heru Budi ingin masyarakat DKI ini bodoh. Yang pinter mungkin biar segelintir orang saja. Apalagi ternyata kalau dana anggarannya dialihkan untuk membangun The Great Wall of Jakarta yang ternyata yang menikmati adalah warga-warga elit kaya,” jelas Achmad.