Pengamat politik, Rocky Gerung, menyoroti etika demokrasi dalam pidato politik Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Pidato tersebut disampaikan Megawati dalam Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-50 di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat pada Selasa (10/1/2023).
Menurut Rocky, secara etika demokrasi tak seharusnya Megawati menyindir mengingat status Joko Widodo (Jokowi) adalah seorang presiden.
"Sebetulnya kalau kita lihat etika demokrasi, ya bagaimana pun Pak Jokowi masih presiden lho. Tapi disuruh dengerin seseorang yang sebetulnya rakyat biasa aja," ujar Rocky, dikutip NewsWorthy dari kanal YouTube Rocky Gerung pada Jumat (13/1/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga menyinggung peran PDIP bagi kesuksesan Jokowi hingga menjadi presiden.
Rocky kemudian mengaitkannya dengan nama Ganjar Pranowo yang kerap disebut-sebut sebagai putra mahkota Presiden Jokowi yang akan melanjutkan kepemimpinannya.
Ketika Megawati menganggap Jokowi tidak ada apa-apanya, apalagi Ganjar yang dianggap hanya petugasnya Jokowi.
Dalam HUT PDIP itu, Presiden Jokowi ditahan sekitar 90 menit hanya untuk mendengar uraian panjang dari ketua partainya.
Momen pidato Megawati dalam HUT PDIP itu justru menunjukkan bahwa Jokowi pasti akan tunduk pada kekuatan moral Megawati.
"Orang udah tahu bahwa Jokowi pasti akan tunduk pada kekuatan moral Ibu (Megawati). Lebih tinggi kekuatan moral Ibu Mega dari Pak Jokowi," pungkasnya.