Politisi PDIP Adian Napitupulu memberikan balasan menohok terkait dengan ancaman akan dihabisi oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Ancaman ini dilontarkan Luhut ketika terjadi perdebatan panas dengan Adian Napitupulu sekitar setahun lalu pada masa pandemi Cocid-19 bertempat di lantai 5 Hotel Grand Hyatt area kolam renang.
Kisah ketegangan antara Adian Napitupulu dengan Luhut diceritakan Politisi PDIP Panda Nababan yang menyaksikan langsung perdebatan tersebut lewat tayangan di channel Youtube Total Politik.
Panda Nababan mengatakan, saat itu Luhut yang baru pulang dari China mengundang Adian Napitupulu untuk membicarakan masalah pembebasan tanah eks Cendana di daerah Bogor.
Kala itu Adian Napitupulu menganggap Menteri Pertanahan Sofyan Djalil tidak tegas dalam masalah pembebasan lahan milik keluarga Cendana itu. Adian lalu meminta Luhut untuk menegur Sofyan Djalil.
Atas dasar itulah, Luhut mengundang Adian Napitupulu untuk membicarakan masalah tersebut.
Luhut lalu mengajak Panda untuk menemaninya saat pertemuan di Hotel Grand Hyatt tersebut. Datanglah Panda dan Adian menemui Luhut di hotel bintang lima tersebut.
Di tengah diskusi tentang lahan, kata Panda, Luhut tiba-tiba meminta agar Panda dan Adian jangan memberi pikiran berat ke Presiden Jokowi yang menimbulkan persoalan.
Adian merespons dengan mengatakan dirinya tidak pernah memberikan persoalan kepada Presiden Jokowi.
Sementara Luhut tetap ngotot agar Adian dan Panda jangan memberi masalah ke Jokowi karena itu menyusahkan Presiden. Luhut mengaku tidak senang dengan hal seperti itu.
Luhut juga meminta kepada Panda dan Adian agar jangan memanggil Jokowi dengan sebutan mas dan lainnya.
"Saya aja ke Presiden tuh saya panggil Pak Presiden, kalau kalian kan seenak kalian, mas mas lah apa lah," kata Luhut.
Menurut Panda, pertemuan langsung berubah jadi tegang. Adian Napitupulu membantah Luhut mengenai dirinya sering memberi masalah ke Jokowi.
"Kau dengar dong, aku ngomong kau kunasehati," kata Luhut saat itu. Adian meminta Luhut tidak perlu menasehatinya.
Mendengar perkataan Adian, Luhut emosi hingga mengeluarkan kata bernada ancaman ke aktivis 98 tersebut.
"Kamu jangan ngelawan-lawan aku ya aku uda biasa ngabisin orang," kata Luhut.
"Memang kenapa rupanya? Mau habisi aku? Aku juga biasa diancam dengan kematian," balas Adian.
Melihat suasana sudah panas, Panda berupaya menjadi penengah. Ia meminta Luhut dan Adian tidak usah ribut-ribut.
"Jangan mentang-mentang berkuasa loh, ga pernah presiden komplain kita," kata Adian menimpali.
Panda mengatakan, Adian Napitupulu saat itu berani melawan dan membantah Luhut. Walau diancam, Adian tetap melawan.
"Jangan kau lawan-lawan aku, aku udah bisa habisi orang," kata Luhut.
"Ya habisilah, memangnya aku takut?" sergah Adian Napitupulu.
Akhirnya Panda mencoba meredam situasi dan bertindak sebagai penengah dalam pertemuan itu.