Pakar Kebijkaan Publik Achmad Nur Hidayat menyoroti banjir yang mengepung wilayah Jawa Tengah. Achmad heran dengan reaksi pihak yang disebut buzzer yang cenderung “mingkem” mendadak saat wilayah pimpinan Ganjar Pranowo kebanjiran, hal yang sama menurutnya tak terjadi di Jakarta Era Anies Baswedan.
“Berbeda sekali dengan banjir yang terjadi di wilayah lain seperti Jakarta di masa Anies Baswedan masih menjadi gubernur jika hujan dan kemudian muncul banjir di beberapa ruas jalan belum sehari pun Buzzer di sosial media akan ramai-ramai menyerang,” ujar Achmad dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Rabu (4/1/23).
Padahal menurut Achmad, persoalan banjir di Jawa Tengah tak bisa dianggap hal remeh mengingat Ganjar Pranowo dalam kampanye dua periode kepemimpinan menjanjikan akan menuntaskan masalah ini.
Namun berkaca pada situasi saat ini, menurut Achmad malah tak ada perubahan padahal Ganjar sudah dua periode menjabat.
“Memasuki tahun terakhir periode ke 2 kepemimpinan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah, banjir bukannya semakin teratasi justru semakin bertambah parah dan mengganggu berbagai aktifitas masyarakat Jawa Tengah,” jelasnya.
Karenanya, Achmad curiga dengan cara bekerja para buzzer yang punya standar ganda dan kemungkinan punya kedekatan dengan Ganjar Pranowo.
“Kita patut curiga para Buzzer ini memiliki standar ganda dalam bereaksi atas satu peristiwa yang sama namun oleh orang yang berbeda,” ungkapnya.
“Atau para Buzzer ini memiliki kedekatakan dengan Ganjar sehingga meskipun banjir berhari hari merendam bahkan melumpuhkan Jawa Tengah para Buzzer ini akan tetap diam,” tambahnya.